Penilaian pembelajaran/pemberian skor dalam dunia pendidikan merupakan sebuah kewajiban bagi pelaksananya karena dapat menjadi alat pengambil keputusan naik atau tidaknya peserta didik, atau lulus tidaknya peserta didik. Ketidakmampuan pendidik dalam menilai hasil belajar mengakibatkan tidak akan terukur dengan benar kompetensi peserta didik setelah proses pembelajaran.
Penilaian merupakan suatu proses yang bersifat sistematis dan juga berkesinambungan untuk memperoleh informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik, dalam rangka membuat keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan yang sudah terlebih dahulu ditentukan. Penilaian juga merupakan salah satu bagian penting untuk menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pendidik. Selain itu juga, penilaian mengandung manfaat salah satunya memberikan masukan kepada para pendidik, agar kemampuan mengajarnya terus meningkat dan peserta didik terbantu untuk mencapai perkembangan belajarnya secara optimal.
Pelaksaann evaluasi dalam segala hal perlu dilakukan terutama dalam dunia Pendidikan (Septikasari et al., 2023). Setelah evaluasi dilaksanakan maka akan menghasilan informasi berupa data (baik itu bentu angka ataupun huruf) yang perlu diolah agar kita bisa memberikan skor atau nilai akhir pada data hasil analisis tes yang terkumpul.
Tentunya, kita tidak akan dapat memberikan skor/nilai terhadap hasil suatu hal terutama hasil belajar peserta didik (ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik) tanpa adanya alat evaluasi tes dan non-tes. Maka dari itu, setiap pendidik hendaknya mengetahui macam-macam dari alat evaluasi tes dan non-tes beserta pedoman penskoran pada setiap bentuk soal evaluasi tes dan soal evaluasi non-tes.
Pemberian skor ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran dan sejauh mana kompetensi peserta didik setelah melalui mengalaman belajarnya. Sehingga, dengan pemberian skor dapat diketahui hasil belajar setiap peserta didik. Dan dapat mengetahui dalam hal apa yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Dalam pemberian skor hendaknya senantiasa menerapkan sikap ketelitian dan keadilan dalam teknik pemberian skor terhadap hasil belajar agar terhindar dari perbuatan dzolim kepada peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H