Lihat ke Halaman Asli

Marwah Azizah

Universitas Diponegoro

Geram dengan Covid-19, Mahasiswa Undip Ajak Anak-anak Melawan

Diperbarui: 12 Agustus 2021   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama setelah mempraktekkan langkah-langkah mencuci tangan dengan benar (Dokpri)

Karanganyar (26/07/2021). Pandemi covid-19 menyerang Negara Indonesia hampir dua tahun lamanya. Berbagai pihak telah berusaha menekan penyebaran virus menular ini. Begitu pula dengan Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam kegiatan KKN Tim II Tahun 2021. 

Melalui program kegiatannya, Mahasiswi UNDIP mengajak anak-anak di lingkungan Desa Gedongan untuk membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang benar. Selain itu, Mahasiswa UNDIP juga menjelaskan tentang lima waktu penting untuk mencuci tangan. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan cara sosialisasi melalui poster bergambar dan sosialisasi langsung kepada anak-anak. Oleh Mahasiswi UNDIP poster dibagikan kepada anak-anak setelah melakukan praktek mencuci tangan dengan benar. 

Selain melalui sosialisasi secara langsung, poster juga ditempelkan di beberapa titik strategis yang digunakan untuk aktivitas mencuci tangan misalnya kran air di sekolah, masjid, maupun rumah-rumah warga.

img20210806165204-61145c0f06310e4df1256523.jpg

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan di salah satu rumah warga (Dokpri) 

Khawatir menimbulkan kerumunan massa, maka sosialisasi dilaksanakan kurang lebih 5 menit. Di mana Mahasiswi KKN Tim II UNDIP berusaha memaksimalkan waktu yang ada. Terlebih praktek cuci tangan pakai sabun hanya membutuhkan waktu 60 detik. Sebelumnya memang pengadaan kegiatan sosialisasi selama PPKM sempat tidak diizinkan oleh Camat Colomadu karena khawatir menimbulkan massa di saat angka covid-19 kian meningkat. 

Sehingga Mahasiswi KKN Tim II Tahun 2021 UNDIP berusaha membuat kegiatan sosialisasi tetap dijalankan dengan tetap menaati protokol kesehatan. 

Realisasinya sosialisasi terbatas dilakukan berulang kali, di mana di setiap sosialisasi jumlah peserta kurang dari 5 orang anak. Meskipun demikian, esensi dari kegiatan edukasi dan sosialisasi cuci tangan dengan sabun dapat tersampaikan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline