Lihat ke Halaman Asli

Dyah Astiti

Pembelajar

Toxic Parents Bisa Bikin Depresi, Kenali Tandanya

Diperbarui: 4 Maret 2024   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi : Dictio Community

Orang tua harusnya menjadi tempat ternyaman bagi anak untuk bercerita dan menyelesaikan masalahnya. Namun apa jadinya jika orang tua menjadi sosok yang ditakuti oleh anaknya. Tentu hubungan mereka tidak akan harmonis. Dan itu bisa berdampak pada psikologi anak. Dan tumbuh kembang anak, tidak akan terpantau oleh orang tua karena ketidakterbukaan anak.

Salah satu penyebabnya adalah pola asuh toxic parents. Dimana orang tua menjadi sangat terobsesi dengan kesempurnaan. Dan anak dituntut harus sesuai dengan yang dia inginkan. Pola asuh seperti ini tanpa disadari akan berdampak sangat buruk untuk psikis dan tumbuh kembang anak.

Orang tua yang melakukan pola asuh toxic parents cenderung tidak memperlakukan anak-anak mereka dengan hormat sebagai individu. Meskipun itu dilakukan dengan dalih ungkapan cinta dan kasih sayangnya. Ternyata pola asuh yang seperti ini tidak muncul dengan sendirinya. Biasanya disebabkan karena orang tua pernah memiliki trauma akibat pengasuhan yang tidak benar. Dan ketika luka itu masih membekas pada diri orang tua, ia akan memperlakukan anaknya seperti apa yang pernah dirasakannya. Pengasuhan tidak benar ini juga bisa jadi terjadi karena rapuhnya kekokohan keluarga akibat perceraian, sulitnya perekonomian atau hilangnya fungsi ayah atau ibu dalam sebuah keluarga.

Pola asuh yang keliru ini juga bisa saja terjadi pada orang tua yang sudah merasa pola asuhnya benar. Maka orang tua perlu mengenali beberapa cirinya. Agar bisa dijadikan muhasabah dan acuan berbenah dalam pola asuh.

1. Egois dan kurang empati pada anak

Orang tua yang memiliki pola asuh toxic ini selalu mengutamakan kebutuhan mereka sendiri dan tidak mempertimbangkan kebutuhan atau perasaan anak. Sehingga anak akan selalu dipaksa melakukan atau menjadi sesuai yang diinginkan orang tua tanpa adanya diskusi untuk mengarahkan anak. Ataupun meminta pendapat pada anak terkait dengan apa yang diinginkannya. Sehingga orang tua akan sangat mengontrol anaknya dalam hal apapun.

2. Reaktif secara emosional

Biasanya jika anak melakukan kesalahan atau melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginan orang tua. Maka orang tua akan sangat marah, dengan kemarahan yang tidak bisa diprediksi. Terkadang bisa sangat meledak-ledak dan membuat anak trauma.

3. Kurang menghargai

Apapun usaha dan hasil yang dilakulan anak, selalu dirasakan kurang. Karena yang dituntut adalah kesempurnaan anak sesuai kemauannya. Sehingga yang sering dilakukan adalah membandingkan atau bahkan bullying pada anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline