Lihat ke Halaman Asli

Implementasi dan Output PASEPRO (Pancasila Social Experimental Project) oleh Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Diperbarui: 21 Juni 2020   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakan anti bullying oleh mahasiswa Teknik Sipil UIB

Batam (21 Juni 2020) - Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah wajib yang terdapat dalam kurikulum seluruh jurusan yang ada di Indonesia. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, Pasal 35 Ayat (3) yaitu Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) wajib memuat mata kuliah: a) agama, b) Pancasila, c) kewarganegaraan dan d) Bahasa Indonesia. Selain itu, tujuan dari Pendidikan Pancasila adalah memberikan pedoman atau petunjuk kepada setiap mahasiswa untuk mengkaji, menganalisis dan merumuskan jalan keluar untuk setiap permasalahaan yang terdapat dalam bangsa untuk setiap aspek berdasarkan perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia.

Universitas Internasional Batam (UIB) sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia dan pelaksana Triharma Universitas juga turut aktif dalam menjalankan mata kuliah Pendidikan Pancasila. Dengan bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIB, Pendidikan Pancasila UIB dikemas dalam sebuah program dengan nama PASEPRO (Pancasila Social Experimental Project). Program PASEPRO dikelompokkan menjadi sejumlah program untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Batam.

Salah satu kelompok PASEPRO dari Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan yang beranggotakan Aldy Tri Sentanu (1911008), Marvin Tandedi (1911034), Muhammad Adolf Ferdinand (1911035), Muhammad Fadhil Karuniansyah (1911029) dan Tiara Puspita Ayuni (1911005), mengambil tema bullying dan hate speech sebagai tema luaran proyeknya. Implementasi proyek akan dilakukan di salah satu sekolah menengah atas yang terdapat di Kota Batam yaitu SMAS Kartini Batam.


Untuk memulai proses implementasi, tahapan pertama yang dilakukan adalah observasi dan wawancara dengan target proyek yaitu guru dan siswa dari SMAS Kartini Batam. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa terdapat beberapa kasus perundungan (bully) di sekolah tersebut. Melihat hasil temuan ini, kami merumuskan sebuah sosialisasi dengan metode roleplaying. Sosialisasi ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan April namun kegiatan tersebut terhalang dikarenakan pandemi COVID-19.

Salah satu protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 adalah untuk tidak berkumpul dan menjaga jarak antar sesama. Protokol ini tentunya menghalangi rencana kegiatan sosialisasi yang akan dilaksanakan. Namun kami berusaha untuk membuat alternatif agar implementasi tetap dapat dilakukan. Sebagai subsitusinya, kami membuat sebuah video menarik yaitu vlog (video blog) dalam bentuk tanya jawab (QnA) seputar kasus bully dan hate speech. Video ini kemudian diunggah ke media sosial YouTube dan kami bagikan kepada target dari proyek. Tujuan kami mengubah sosialisasi menjadi sebuah vlog adalah dikarenakan target kami yang merupakan siswa sekolah menengah atas yang cenderung lebih menyukai aktivitas yang berada di sosial media. Jadi pengunggahan video ini ke YouTube diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan membantu memberikan informasi-informasi dan pesan-pesan yang ingin kami sampaikan secara langsung pada awalnya.

Berikut merupakan video tersebut,


Dengan adanya video ini, kami berharap bahwa kami dapat memberikan wawasan baru dan membantu mengurangi angka perundungan atau bully yang terjadi di SMAS Kartini Batam dan di Kota Batam.

-Artikel ini merupakan project dari Mata Kuliah Pancasila oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Internasional Batam. Adapun anggota dari Kelompok 4 (Kelas Pancasila - 2TSMA) adalah sebagai berikut :

  1. Aldy Tri Sentanu (1911008)
  2. Marvin Tandedi (1911034)
  3. Muhammad Adolf Ferdinand (1911035)
  4.  Muhammad Fadhil Karuniansyah (1911029)
  5. Tiara Puspita Ayuni (1911005)

Dosen pembimbing : Mahfuz Hudori, S.Si., M.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline