Lihat ke Halaman Asli

Marvin Sitorus

Nama Marvin

Saya Cuma Sopir

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapat order 6 bus 60 seat untuk arus mudik dari Denpasar ke kota-kota di Jawa Timur & Jawa Tengah. Disaat nego harga, ada kata-kata yang bikin gw berpikir, "kasih murah dong, makannya biasa aja, disini juga mereka cuma makan sayur-sayur rebus, kursinya mepet gapapa kan MEREKA CUMA TUKANG" kata-kata CUMA TUKANG, bikin gw teringat gw yang CUMA SOPIR. Apa salahnya kami yang CUMA TUKANG atau CUMA SOPIR ? Apa karena kami CUMA mangkannya kami bisa diperlakukan sesuka-suka ?
Ada satu pepatah Cina yang gw sangat suka.
"Jangan karena kurang 1 paku, maka sepatu kuda tidak bisa di pasang, karena sepatu kuda tidak bisa dipasang maka pesan tidak terkirim, karen pesan tidak terkirim maka kita kalah dalam peperangan."
Kami memang CUMA, tapi kami yang CUMA ini kalau tidak ada, gedung tidak akan bisa dibangun, mobil tidak akan bisa jalan.

Untuk teman-teman gw yang CUMA ada satu kata-kata yang gw suka sekali dari Martin Luther King, "Jika seorang pria dipanggil untuk menjadi seorang penyapu jalan, ia bahkan akan menyapu seperti Michaelangelo melukis, atau Beethoven menciptakan musik, atau Shakespear menulis puisi. Ia akan menyapu jalan dengan begitu baik hingga seluruh penghuni surga dan bumi akan berhenti sejenak untuk mengatakan, Lihat seorang penyapu jalan yang melakukan pekerjaannya dengan baik.” Iya sekalipun kita CUMA tapi kalau kita kerjakan dengan sunguh-sunguh maka hasilnya akan bagus.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline