Lihat ke Halaman Asli

Marvel Siswanto

mahasiswa_universitas pgri Kanjuruhan malang_210402080037

Genre Sastra Menurut Teori Rene Wellek dan Austin Warren

Diperbarui: 11 April 2022   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

genre sastra Karya sastra dibagi menjadi puisi, prosa, dan drama berdasarkan genre atau genre. Pembagian tersebut hanya didasarkan pada perbedaan bentuk fisik, bukan perbedaan substansi. Hakikat setiap karya sastra adalah sama, yaitu pengalaman manusia dalam segala bentuk dan dimensinya. Pengenalan ciri-ciri bentuk sastra ini memudahkan proses pemahaman maknanya. Demikian juga komponen yang membantu membangun karya sastra. Berikut penjelasan ketiga bentuk karya sastra tersebut.

Genre sastra mengacu pada karya sastra. Pemikir pertama yang meletakkan dasar bagi teori genre adalah Mazmur Aristoteles yang terkenal. Menurut Aristoteles, ada tiga (3) jenis sastra berdasarkan berbagai manifestasinya, yaitu epik, liris dan dramatis, Teeuw (1988: 109).

Berikut penjelasan ketiga bentuk karya sastra tersebut.

.puisi

1.Puisi

 adalah karya sastra yang unik dalam penggunaan bahasanya dan mengandung pengalaman yang disusun secara khusus. Pengalaman batin yang terkandung dalam puisi tersusun atas peristiwa-peristiwa yang dikaruniai makna dan interpretasi estetis. 

2. prosa

Prosa adalah karya sastra yang: (1) berbentuk deskriptif, (2) memiliki satuan makna berupa paragraf, dan (3) menggunakan bahasa yang cenderung lepas. Bentuk ini merupakan rangkaian peristiwa imajinatif yang diperankan oleh pelaku cerita, dengan setting dan tahapan tertentu, dan sering disebut sebagai cerita fiksi. Format ini dibagi menjadi kategori cerita pendek, novella, dan novel.

3. drama

Pada dasarnya drama tidak jauh berbeda dengan karya prosa novel. Kesamaan itu terletak pada aspek sastra yang terkandung di dalamnya. Namun, ada satu perbedaan penting antara drama dan fiksi prosa, dan itulah tujuannya. Tujuan utama dari penulisan skenario adalah untuk melakukan. Semi (1988) mengemukakan bahwa drama adalah cerita yang dipentaskan atau tiruan dari tingkah laku manusia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline