Lihat ke Halaman Asli

Marvelin Ang

Mahasiswa ilmu komunikasi

Culture Jamming, Sarkasme Berbentuk Artistik

Diperbarui: 26 Maret 2021   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pesawat Lion Air 

Apakah teman-teman pernah mendengar istilah culture jamming? Culture jamming kerap kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari sehingga sangat dekat dengan kehidupan kita. Akan tetapi, mungkin teman-teman tidak menyadari keberadaan culture jamming ini.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai culture jamming, kita perlu memahami dulu konsep modernisme dan postmodernisme. Modernisme  yang  berkembang ditandai  oleh  adanya  rasionalisme,  materialisme,  dan kapitalisme yang didukung dengan perkembangan teknologi serta sains menimbulkan disorientasi moral keagamaan dengan runtuhnya martabat manusia (Kalean dalam Setiawan & Sudrajat, 2018). Oleh karena itu, muncul teori postmodernisme sebagai bentuk kritik atas modernisme. Budaya postmodern ditandai dengan kabur dan runtuhnya batas-batas tradisional antara budaya dan seni, budaya tinggi dan rendah, perdagangan dan seni, budaya dan perdagangan (Barker & Jane, 2016, h. 236). 

Jadi, apa itu culture jamming?

Culture jamming merupakan salah satu bentuk pemikiran postmodernisme terkait dengan politik representasi yang muncul antara tahun 1980-1990. 

Culture jamming adalah praktik menumbangkan pesan media massa, khususnya iklan, melalui sindiran artistik (Barker & Jane, 2016, h.241). Culture jams seek to resist consumerism by refiguring logos, fashion statements and product images in order to raise concern about consumption, environmental damage and inequitable social practices.  

Culture jamming berusaha melawan konsumerisme dengan menggambarkan ulang sebuah logo, pernyataan. atau gambar produk. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekhawatiran di masyarakat mengenai konsumsi, kerusakan lingkungan, dan praktik sosial yang tidak adil. Pelaku culture jamming disebut sebagai jammer. Jammers mencoba menumbangkan semiotika media dengan mengubah pesan menjadi anti-pesannya sendiri (Barker & Jane, 2016, h.241). 

Bagaimana contoh dari culture jamming?

Kalian pasti tidak asing lagi dengan maskapai penerbangan PT Lion Mentari Airlines atau yang lebih kita kenal dengan Lion Air. Kata apa yang muncul di benak anda ketika mendengarkan Lion Air? 

Maskapai dengan harga yang cukup terjangkau? Atau mungkin yang muncul adalah kata 'delay' atau keterlambatan jadwal penerbangan. Lion Air adalah salah satu maskapai yang seringkali mengalami delay yang dialami oleh penumpang Lion Air kerap kali hingga berjam-jam, hal ini tentu saja sangat mengganggu. 

Misalnya jadwal penerbangan kita pukul 16.00 WIB, akan tetapi karena delay kita baru bisa berangkat pukul 18.00 WIB. Hal ini tentu saja sangat menyebalkan bukan? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline