Kini mereka tak lagi bersekolah, bukan karena orang tua mereka yang tidak mampu menyekolahkan ataupun membiayai sekolah mereka, namun karena keadaan yang memaksa mereka untuk tetap melanjutkan pendidikan dirumah dengan metode pembelajaran daring. Sekolah pun diliburkan sampai pada batas yang belum ditentukan, sehingga memaksa mereka untuk tetap belajar meski secara online.
Metode baru ini cukup membuat mereka menjadi bosan sebab belajar tak lagi menyenangkan sebab banyak tugas yang justru dibebankan pada mereka. Selain itu pembelajaran online bagi mereka cukup membosankan sebab tidak seperti biasanya mereka yang selalu bertemu dengan teman-teman disekolah, bermain dan bersenda gurau bersama sehingga mereka tak pernah bosan untuk belajar di sekolah. Namun keadaan membuat mereka untuk belajar mengenai tatanan hidup baru.
Terkadang merasa di dalam rumah tanpa bermain dengan teman sebayanya membuat mereka merasa bosan terlebih mereka yang kemudian sudah terbiasa bermain di sore hari. Setelah sekian lama menanti dengan berdiam dirumah, kini mereka secara perlahan diperbolehkan oleh orang tuanya untuk bermain.
Tentu setelah pemerintah menerapkan kenormalan baru, pandemic seakan tak lagi menghalangi mereka untuk berkumpul dan bermain kembali bersama teman-teman dirumah. Semangat dan antusias mereka kembali bagaikan mentari yang muncul di pagi hari. Bermain menjadi penghilang penat mereka, ketika di pagi hari mereka belajar secara daring oleh bimbingan oleh guru sekolah dan dampingan orang tua. Bermain adalah hal yang wajar dan menjadi penting bagi anak seusia mereka.
Bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan dan menarik. Bermain dapat membantu mengembangkan imajinasi anak, kreativitas, kemampuan dalam memecahkan masalah dan meningkatkan keterampilan sosial serta mampu mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri dengan mengenal karakter yang berbeda antar sesama teman sehingga menjadi hal yang penting sebagai sarana sosialisasi dan komunikasi dengan teman sebayanya.
Selain itu, bermain juga dapat melatih kemampuan motorik dan kognitif anak dengan belajar berinteraksi dengan tujuan untuk melatih perkembangan emosi dan psikis anak sehingga akan semakin terasah seiring dengan seringnya anak bermain. Hal inilah yang membuat betapa pentingnya bermain untuk tumbuh kembang anak.
Disisi lain banyak pula anak-anak diantara kita yang cenderung pemalu dan enggan untuk berkumpul dengan teman sebayanya, seakan disebut sebagai istilah Kuper (kurang pergaulan). Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua untuk mendidik dan mengajarkan anak-anaknya untuk lebih dekat dengan lingkungan sosialnya.
Dengan begitu anak menjadi berkembang dan belajar dirumah menjadi lebih menyenangkan karena anak tidak merasa bosan. Apalagi ditengah krisis pandemi yang berkepanjangan ini yang menuntut mereka untuk mampu menyesuaikan dengan kenormalan yang baru seperti halnya dalam dunia pendidikan.
Tampak beberapa anak bermain bersama menjelang sore hari di kampung Ngemplak yang tepatnya berada di Kelurahan Tandang, Kec. Tembalang, Kota Semarang menjadi hal yang bukan baru dikalangan anak-anak kampung yaitu bermain dan berkumpul bersama. Mereka tampak sangat bahagia karena mereka bisa berkumpul kembali bersama teman sebayanya. Anak-anak nampak bermain lompat tali dan mencari ikan di sungai.
Permainan sederhana tersebut justru membuat anak merasa lebih nyaman sehingga seakan tidak ada beban di raut wajah mereka, bermain tetap menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka, walau sebenarnya mereka harus beradaptasi dengan keadaan dan situasi kenormalan yang baru. Bermain sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Maka penuhi hak-hak mereka sebagai anak bangsa yaitu hak bermain, hak berkumpul bersama teman sebayanya, hak berekspresi dan hak untuk memanfaatkan waktu luang. Harapan dan dukungan kita semua adalah kunci keberhasilan dalam mewujudkan generasi hebat dimasa mendatang !