Lihat ke Halaman Asli

(Puisi) Malam

Diperbarui: 14 Mei 2016   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu per satu binar cahaya padam, 

Nyata terpagut aslinya kelam malam. 

Siapa yang bisa bertahan hingga esok,  tak pernah aku tahu. 

Dengan menyebut nama Allah, aku hidup dan mati.

Laruuuuuttttttt...

melangitkan beribu puja meluncur penuh makna.

Berlaku sebagai penyiram jiwa, berharap lunturkan noda.

Dengan menyebut nama Allah, aku hidup dan mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline