Lihat ke Halaman Asli

Maruf Rizal Ardiyana

Mahasiswa Administrasi Bisnis

Eksis Memulai Wirausaha Sambal Pecel Cita Rasa NN

Diperbarui: 1 September 2022   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bisnis Kuliner memang merupakan bisnis yang menjanjikan di era milenial ini, termasuk dalam kategori bisnis yang banyak diminati para pelaku UMKM di Indonesia, salah satu bisnis kuliner UMKM yang sekarang sedang 'naik level' adalah usaha sambal botolan atau sambal dalam kemasan.

Variasi olahan cabai, bawang, dan berbagai bahan lainnya ternyata bisa memunculkan aneka macam rasa pedas yang cukup beragam. Di daerah Jawa Tengah misalnya, masyarakat Jawa kental dengan sambal pecelnya yang khas. Atau Sambal Terasi dari Jawa Barat yang bertabur rempah dengan aroma yang unik.

Sambal khas Nusantara yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia ini menjadi peluang usaha tersendiri bagi para pelaku UMKM. Dengan teknik mengolah bahan dasar yang tepat, sambal yang dibuat bisa tahan berbulan-bulan meski tanpa pengawet. Selain itu, dengan branding dan strategi pemasaran yang cermat, pasar bisa dibidik dengan akurat dan menghasilkan untung berkali lipat.

Ibu Lidya Sunarsih misalnya, salah satu pelaku UMKM yang terjun di dunia bisnis sambal dalam kemasan sejak 2021 ini melihat adanya peluang besar di dunia kuliner yang sejak dulu ditekuninya. Ibu Lidya memilih produk sambal pecel dan peyek karena Ia mengaku memiliki resep yang diturunkan secara khusus oleh keluarganya, Ia ingin produk tersebut disukai dan dinikmati semua orang.

"Saya memulai usaha ini masih tergolong baru, resminya secara PIRT ya baru dari tahun 2021, kenapa saya memilih produk sambal? karena saya punya resep yang diturunkan dari keluarga langsung di Jawa Timur." jelas Ibu Lidya kepada Team PKL Himabi saat ditemui di pameran UMKM di PCF, Purworejo, beberapa waktu lalu.

Usaha sambalnya yang diberi nama "Sambal Pecel Cita Rasa NN" ini menawarkan jenis sambal kacang atau yang biasa dikenal juga dengan nama sambal pecel. Kisaran harga sambal dalam kemasan ini dijual mulai harga Rp 7-50 ribuan, dan bisa awet selama 3 bulan di suhu ruangan.

"Kisaran harga sambal itu ada 2 produk, kemasan biasa 100 gram harga mulai 7 ribuan, atau kita juga biasa layani sesuai permintaan pelanggan, kadang ada yang minta 1/2 atau bahkan sampai lebih dari 1 kg. Bisa tahan 3 bulan di suhu ruangan atau dikulkasin, tapi jangan terpapar sinar matahari," ujar beliau.

Bermodalkan murni dari keluarga sendiri dan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan di rumahnya sendiri di Kawasan Bogor, Jawa Barat, Ibu Lidya optimis bisa memasarkan produk sambal dalam kemasannya ini sampai ke luar kota bahkan luar jawa.

"Saya sudah sering cari informasi tentang pengiriman produk ke luar kota, harganya atau ongkosnya itu berapa? dan sebenarnya kita juga sudah sering dapet pesenan dari luar kota, tapi masih terkendala disitunya, tapi masih on process insyaallah," tutupnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline