Oleh : Ma'ruf Amari, Lc., M.Si.
Secara bahasa Nuzul berasal dari kata nazala yanzilu nuzulan yang artinya turun. Dalam kamus Al-Munawwir kata An-Nuzul lawan dari Ash-Shu'ud yang berarti naik (Kamus Al-Munawwir hal 1409).
Dari pengertian bahasa ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an sampai kepada Nabi Muhammad saw melalui proses yang disebut dengan nuzul. Kata ini pula mengandung makna bahwa Al-Qur'anul Karim merupakan firman Allah dan bukan merupakan karya Nabi Muhammad saw.
Para ulama berbeda pendapat tentang bagaimana turunnya Al-Qur'anul Karim. Menurut jumhur ulama, turunnya Al-Qur'an memiliki dua tahapan. Pertama Al-Qur'anul Karim turun dari Lauhul Mahfudz secara jumlatan wahidatan, artinya Al-Qur'anul Karim diturunkan sekaligus secara utuh. Hal ini terjadi pada malam lailatul Qadar. Pendapat jumhur ulama ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Qur'an:
Firman Allah swt, "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan".
"Malam yang diberkahi" ialah malam Al-Quran pertama kali diturunkan. Masyarakat muslim di Indonesia meyakini, malam itu jatuh pada tanggal 17 Ramadhan. (Al-Qur'an dan Terjemahnya, cet Khadimul Haramain hal 808)
Juga firman Allah swt, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan". QS. Al-Qadar:1
Juga firman Allah swt, "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)". QS. Al-Baqrah:185
Tiga ayat tersebut merupakan satu kesatuan yaitu Al-Qur'an turun pada malam yang diberkahi yaitu malam Lailatul Qadar yang terjadi pada bulan Ramadhan.
Dari Ibnu Abbas, beliau berkata: "Al-Qur'an diturunkan sekali turun ke langit dunia pada malam Lailatul Qadar, setelah itu diturunkan selama duapuluh tahun. HR. Al-Hakim no 2879. Al-Hakim mengatakan: ini adalah hadits shahih dan keduanya (AL-Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya). Adz-Dzahabi dalam kitab Talkhis mengatakan: hadits ini shahih
Dari Ibnu Abbas, beliau berkata: Al-Qur'an dipisahkan dari Adz-Dzikr, kemudian diletakkan di Bautul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menurunkannya kepada Nabi saw dan membacanya dengan tartil".HR. Al-Hakim no 2881. Al-Hakim mengatakan: ini hadits sanadnya shahih dan keduanya tidak meriwayatkannya. Adz-Dzahabi dalam Talkhisnya mengatakan: Shahih