Oleh : Ma'ruf Amari, Lc., M.Si.
Dalam situasi wabah Covid-19 saat ini, umat Islam di daerah yang terkena wabah dan berstatus 'merah' diminta untuk melaksanakan ibadah dari rumah. Sejak dari shalat wajib, mengganti shalat Jumat dengan Duhur berjama'ah di rumah, dan pada bulan Ramadan ini melaksanakan shalat Tarawih serta tadarus di rumah.
Muncul diskusi di beberapa rumah, ketika akan melaksanakan shalat Tarawih berjama'ah, muncul perbedaan tentang jumlah rakaat Tarawih. Ayah dan ibu yang tinggal di kampung terbiasa mengikuti Tarawih di masjid kampung dengan 23 rakaat.
Si anak yang kuliah dan kos di dekat kampus, terbiasa mengikuti Tarawih di masjid kampus dengan 11 rakaat. Saat sekarang semua tengah #StayAtHome, akhirnya mereka bingung akan melaksanakan berapa rakaat, dan bagaimana menjalankannya.
Shalat Tarawih di Zaman Nabi saw
Untuk menjawab persoalan mereka, pertama kali, mari kita lihat contoh dari Nabi saw. Bagaimana beliau melaksanakan shalat Tarawih? Dalam menjelaskan bab ini, terdapat beberapa riwayat.
Pertama, riwayat Aisyah ra : tidak lebih dari sebelas rakaat
Aisyah ra ditanya bagaimana shalat Rasulullah saw di bulan Ramadhan? Beliau menjawab: "Baik di bulan Ramadhan atau selainnya Beliau tidak lebih dari sebelas rakaat, Beliau shalat emapt rakaat maka jangan tanya bagusnya dan panjangnya. Kemudian beliau shalat empat rakaat maka jangan tanya bagus dan panjangnya. Kemudian shalat tiga rakaat". HR.Al-Bukhari no 3569 dan Muslim no 738
Kedua, riwayat Zaid Al-Juhani : tiga belas raka'at
Zaid Al-Juhani mengatakan, "Saya perhatikan shalat Rasulullah saw malam ini. Beliau shalat dua raka'at yang ringan-ringan, kemudian shalat dua raka'at panjang-panjang-panjang (panjang sekali.Pent), kemudian shalat dua raka'at kurang dari dua raka'at sebelumnya, kemudian shalat dua raka'at yang kurang dari dua raka'at sebelumnya, kemudian shalat dua raka'at yang kurang dari dari dua raka'at sebelumnya, kemudian witir. Semua tiga belas raka'at. HR.Muslim no 765.
Dalam riwayat ini, tidak ada keterangan bahwa ini terjadi di bulan Ramadan. Hanya menceritakan shalat malamnya Nabi saw secara umum.