Momentum yang ditunggu-tunggu oleh rakyat Pakpak, menyambut hari jadi kabupaten Pakpak Bharat yang ke 17 tahun. Memiliki kesan tersendiri, perjalanan panjang nan unik, penuh cerita indah semerbak, bahkan gonjang-ganjing pun tidak luput, layak dijadikan buah bibir untuk anak cucu.
Dibentuk pada tahun 2003 silam, bersamaan lahirnya beberapa kabupaten di provinsi sumatera Utara, kabupaten Humbang Hasundutan dan kabupaten Nias Selatan. Pemekaran dari kabupaten induk Kabupaten Dairi.
Dihuni lebih kurang Empat puluh ribu jumlah penduduk, delapan kecamatan dan limapuluh dua desa, membentang berada di kaki perbukitan bukit barisan. Cukup ramping jika dibandingkan dengan Kabupaten lainnya.
Kota Salak sebagai ibukota Kabupaten, terbilang kota kecil jika dibandingkan dengan kota Kabupaten daerah lainnya, kota Salak menjadi urat nadi perekonomian dan sebagai pusat pemerintahan, artistik perkantoran terbilang cukup unik, bangunan perkantoran berdiri tegak di ujung sudut tepi gunung, tersusun rapi, hamparan rerumputan hijau sebagai penghias, dikenal sebagi Kompleks Perkantoran Indah Delleng Sindeka. Hampir menyerupai kota Rocamadour kota kecil yang dibangun di atas perbukitan Alzou di barat daya Prancis.
Awal terbentuknya kabupaten ini tercetus dari ide Gagasan para tokoh-tokoh Pemekaran pada masa itu. Lebih kurang puluhan orang tokoh pemekaran diakui sebagai leading penggagas, dibuktikan dengan berdiri tugu pemekaran, didalamnya terpatri nama-nama yang dianggap sebagai tokoh. Nilai aroma politisi terjadi pada masa itu.
Hingga perjalanan berikutnya, Pakpak Bharat dipimpin oleh Bupati pertama, menjalankan misi otonomi daerah, membangun daerah terpencil dan tertinggal, pemerataan pembangunan dari kota kedesa.
Visi dan misi pemerintah terus digalakkan, hingga pembangunan terlihat dengan jelas, perkantoran di komplek sindeka berdiri tegak, difungsikan sebagai wadah pemerintah untuk melayani masyarakat. Demikian halnya pembangunan perkantoran di seluruh kecamatan, pembangunan sekolah-sekolah, puskesmas dan rumah sakit.
Kini dapat kita rasakan, usia Pakpak Bharat yang ke 17, pembangunan bergulir, begitu pesat namun kadangkala ada gunjingan. Kabupaten Pakpak Bharat berbenah dari segala sektor, dari hulu ke hilir, melahirkan pemimpin-pemimpin baru memiliki kecakapan dan karakter yang berbeda. hingga membentuk kabupaten ini lebih unik berkarakter berkat pemimpin-pemimpin muncul pada masanya.
Kita rasakan bersama, peran penting Kabupaten ini merubah hidup. Dulunya kota kecil terpelosok kini ramai dikunjungi orang, dulunya dihuni oleh bangunan kecil berdinding kayu kini bangunan megah berdinding beton, dulunya jalan setapak penuh dengan lobang kini jalan mulus dilengkapi dengan rambu jalan.
Demikian halnya dengan kehidupan sehari-hari, cukup banyak rakyat merasakan nikmatnya pemerintahan, dulunya hanya menjabat sebagai pegawai kecil kini menjadi pejabat lengkap dengan fasilitas, dulunya petani kecil-kecilan kini makmur setelah dipilih menjadi Wakil Rakyat. Dulunya pedagang kelontong kini menjadi Usahawan beromset miliaran. Dulunya perjalanan sebatas kota Medan kini perjalanan melang-lang buana ke Penjuru Dunia. Dulunya pake kreta (sepeda motor) kini mobil mulus tahun tinggi. Dulu rokok pucuk kini rokok Djarum Surya, benar perubahan itu nyata.
Sejak Kabupaten ini ada, perlahan melahirkan masyarakat berubah status kehidupannya, daya beli dan daya saing semakin meningkat, keyakin semakin solid mampu bersaing di dunia luar. Dibuktikan lahirnya figur baru pemimpin, orang yang berpengaruh terlahir dari daerah ini.