Blackberry merupakan fenomena baru bagi kalangan penikmat ponsel pintar (smartphone), khususnya di Indonesia. Sudah banyak jenis Blackberry yang sangat familiar dimata masyarakat Indonesia saat ini. Tidak jelasapa yang mendasari Blackberry bisa tumbuh pesat di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya, namun alasan sebuah koneksi internet yang mudah dan cepat kemungkinan adalah salah satu alasan mengapa Blackberry berhasil mencuri perhatian para pengguna Handphone. Meraka berbondong-bondong beralih dari merk ponsel tertentu ke Blackberry.
Namun di balik semua kelebihan dan keunggulannya tersebut, di tahun 2011 ini, Blackberry sudah menjadi wabah yang menjangkiti banyak orang terutama kaum muda. Handphone pintar ini telah menjadi hal yang tidak boleh tidak ada di setiap kegiatan. Karna kepintarannya yang luar biasa, Blackberry bisa menjadi rekan setia para eksekutif dalam berbisnis, panduan bagi mahasiswa atau pelajar dalam mengakses info seputar belajar, menghubungkan banyak orang dengan Blackberry Messager, menjadi sumber hiburan bagi yang kesepian, menjadi alat penunjuk arah bagi yang sedang diperjalanan, dan sebagainya.
Tak hanya untuk kebutuhan fital saja, kini Blackberry banyak di gunakan untuk forum diskusi sepele seperti ajang bergosip, mencari info artis yang tidak begitu penting, atau hanya sekedar berjualan aksesoris wanita yang sebetulnya dapat dilakukan dengan cara bertatap muka langsung.
Dari fenomena di atas maka anak muda jaman sekarang banyak membicarakan tentang sindiran-sindiran nyeleneh tentang para pengguna blackberry, seperti pernyataan yang berbunyi “Blackberry itu menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh” hal tersebut terbukti banyak yang lebih asik dengan Blackberry nya dari pada ngobrol dengan orang disampingnya. Ada juga istilah “Autis” untuk pada pengguna Blackberry yang sudah sangat berlebihan sampai-sampai pandangan matanya tertuju hanya pada layar Bleckberry dan sama sekali tidak perduli dengan lingkungan sekitanya.
Tak hanya itu, keluhan dari para ibu tentang pola belajar anak-anak nya yang menurun akibat adanya Blackberry ini pun tak sedikit, seperti dikeluhkan oleh Nurain salah seorang ibu yang anaknya yang masih berseolah dibangku SMP kelas dua, dia mengaku bahwa anaknya sangat sulit untuk belajar jika Blackberry milik anaknya tersebut tidak di matikan atau di ambil olehnya terlebih dahulu. “saya sita dulu BB nya kalau mau belajar” ungkap Nurain.
Sebetulnya di zaman komunikasi modern seperti ini, kebutuhan akan perangkat komunikasi yang portable sangat dibutuhkan. Kebutuhan tersebut tidak hanya ditujukan untuk para pebisnis yang seringkali memiliki mobilitas tinggi, tetapi juga untuk masyarakat luas baik itu mahasiswa, pelajar, maupun ibu rumah tangga dan lain sebagainya, maka tidak salah jika banyak yang memilih Blackberry sebagai alat berkomunikasi yang serba mudah dan menunjang mobilitas serta menghemat waktu dan berbagai macam ke unggulan lainnya. Namun alangkah lebih bijaksana jika hal tersebut di imbangi dengan menjadi pengguna Blackberry yang bijaksana. Bijaksana dalam hal ini adalah dengan tidak memfokuskan diri terlalu dalam pada blackberry, gunakanlah sesuai kebutuhan. Bersosialisai lah seperti pada saat anda belum mengenal Blackberry, karna bagaimanapun juga blackberry tidak diciptakan untuk menguasai diri anda, tapi untuk mempermudah hidup anada dan membantu anda memanajemen diri anda menjadi yang lebih baik sesuai perkembangan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H