Hari ini saya melihat di laman kompasiana ini poling terkait kopi giling atau gunting. Terungak hal ini terkait sebuah tulisan dengan tajuk "Kopi bukan Digunting, Tapi Digiling". Kompasiana pun melakukan poling untuk hal ini. Ada yang pro, dan ada pula yang menanggapinya dengan kontra. Sebuah hal yang normal ketika ada orang-orang yang merasa kepentingannya terganggu, bahkan keberuntungannya pun bisa terpotong.
Tanggapan manapun pasti ada benarnya dan ada saja alasan membenarkannya. Tidak terkecuali yang Pro.
Bagi yang pro, memang benar bahwa menikmati kopi itu bukan dengancara digunting melainkan digiling. Karena kalau digunting, apakah kopi ini bisa halus seperti ketika digiling? Pasti jawabannya tak bisa. Bisa jadi, guntingnya yang akan rusak. Maka yang benar adalah kopi itu harus di giling agar benar-benar bisa diseduh dan diambil saripatinya untuk dinikmati.
Sedangkan yang kontra dengan hal ini bisa saja dengan menganalogikan bahwa kopi yang digunting maksudnya adalah kopi saset. Padahal, apapun veritanya, untuk menghasilkan kopi yang halus seperti dalam sasetan tersebut tetap harus digiling.
Tapi...
Sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia kopi, saya menilai apa pun pendangan yang pro dan kontar itu adalah hak masing-masing. Setiap jenis sajian memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Misalnya saja:
Kopi Saset/Kemasan:
1. Lebih praktis: bisa dibuat dimanapun dan kapanpun kita mau.
2. Tersedia dimana-mana.
3. Sulit menentukan kadar rasa