Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Merdeka Belajar, Berkolaborasi dan Bersinergi dalam Konsep Belajar Kehidupan

Diperbarui: 6 September 2024   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran kolaboratif memberikan makna kehidupan. Sumber: https://www.learningandthebrain.com/blog

"Hidup adalah proses berkelanjutan tentang kolaborasi dan sinergi dengan sesama dalam siklus kehidupan yang penuh makna. Belajar dalam konteks kehidupan nyata sudah pastinya menempatkan kolaborasi dan sinergi sebagai roh dasar pembelajaran untuk mengunggulkan nilai-nilai humanisme di dalamnya." (Audacia)

Ujian dengan sistem kolaboratif baru pertama kali dialami oleh Eka selama belajar di sekolah. Sebelumnya, ujian terjadwal urut per mata pelajaran dengan alokasi waktu tertentu. 

Namun kali ini, Eka tidak mendapatkan jadwal ujian seperti biasanya namun jadwal proyek kolaboratif di akhir semester. Perbedaan rutinitas ini cukup membuat Eka bertanya-tanya dalam hati tentang nasib proses belajarnya, antara bingung dan rasa ingin tahu yang begitu besar.

Suatu ketika Eka sedang memahami dan berpikir dengan beberapa temannya terkait ujian kolaboratif akhir semester tentang "Kembali ke Alam" yang meliputi mata pelajaran Geografi, Agama, Bahasa Indonesia, dan Fisika. 

Eka dan teman-temannya mencoba berpikir kreatif terkait proyek yang akan dibuatnya sehingga meng-cover empat mata pelajaran sekaligus dalam prosesnya. Berbagai ide bermunculan, diskusi panjang tampak begitu asyik menyelimuti kelompok belajar itu.

Eka bercerita bahwa kelompoknya mengusung tema "Penghijauan ala Dunia Digital", sebuah rancangan menanam tumbuh-tumbuhan dengan sarana bukan tanah dan melakukan pemeliharaan lewat kontrol teknologi terapan. 

Mereka begitu asik dengan tantangan itu sebagai sebuah pemikiran sekaligus terobosan dalam belajar berkolaboratif.

Merdeka Berimajinasi dan Berkolaborasi

Merdeka belajar memberikan kemerdekaan dalam berpikir dan berimajinasi pada anak-anak sehingga ada suasana senang sekaligus menantang bagi mereka untuk bereksplorasi ide sesuai dengan topik yang sedang dicanangkan. 

Inilah harapan sekaligus impian dari sebuah esensi belajar yang sesungguhnya, anak-anak layaknya "bermain" dalam sebuah pembelajaran yang penuh makna dan tantangan.

Berimajinasi sejatinya menjadi bagian dari proses perkembangan pribadi yang sangat vital bagi setiap orang untuk mengembangkan kemampuan diri secara holistik, baik secara kognitif, afektif, kinestetik, dan komitmen pada hal-hal baik dan berguna. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline