Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Merdeka Belajar, Menemukan Kesadaran dan Berpartisipasi Aktif

Diperbarui: 12 Agustus 2024   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran yang bermakna dan berdaya guna | ILUSTRASI by Pexels

"Ilmu pengetahuan hanya akan tetap menjadi ilmu usang dan pada akhirnya menjadi tumpukan sampah keilmuan yang menjengkelkan tanpa jejaring makna dalam kehidupan nyata. Kolaborasi pengetahuan dan kehidupan sejatinya melahirkan kesadaran dan komitmen aktif. " (Audacia)

Alan sangat menyukai pelajaran yang bernuansa bahasa, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, atau bahasa asing lainnya. Setiap kali pelajaran bahasa, dia sangat antusias dan bersemangat untuk mempraktikkannya dalam keseharian. 

Di kalangan teman-temannya Alan memang terkenal sebagai si jago bahasa. Bahkan Alan belajar secara otodidak di internet dan suah lumayan menguasai Bahasa Spanyol, Bahasa Belanda, dan Bahasa Jerman.

Alan mengalami kesusahan bahkan sangat tidak menyukai pelajaran matematika. Menurutnya, Matematika hanya berisi rumus-rumus rumit yang merepotkan dan menyusahkan saja. Dia benar-benar tidak menemukan semangat ketika harus belajar Matematika. Setiap kali akan belajar matematika, dia merasa mules dan pusing. 

Beberapa teman kelasnya sudah berusaha mengajari Alan setiap kali pulang sekolah atau ketika ada pekerjaan rumah namun Alan tetap saja belum bisa menemukan asyiknya belajar Matematika.

Saat naik kelas, di kelas tersebut Alan mendapatkan Guru Matematika yang baru, Pak Billy namanya. Semuanya berjalan normal dan seperti biasanya. Alan tampak tidak bersemangat mengikuti pelajaran. 

Namun, hari itu Pak Billy mengawali pembelajarannya dengan game unik seputar Matematika. Bahkan dalam pembelajaran itu, Pak Billy mengajarkan Matematika dalam penerapannya sehari-hari. Alan tampak mulai tertarik dengan Matematika. Dan benar, hari-hari selanjutnya Matematika menjadi pelajaran yang dinanti-nanti Alan dan teman-teman sekelasnya. Akan ada dinamika dan pembelajaran model apa lagi?

Pembelajaran sejatinya bukan sekadar transfer ilmu pengetahuan belaka, ada yang jauh lebih penting dari semua itu, pembelajaran dalam ruang lingkup kehidupan nyata. Alan yang dari tidak suka samasekali dengan Matematika menjadi begitu antusias untuk belajar Matematika karena menemukan daya guna dan daya kemanfaatan segala ilmu Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Alan dan teman-temannya menemukan kesadaran yang menakjubkan bahkan menyenangkan antara ilmu pengetahuan dan fakta keseharian.

Membangun Kesadaran Penuh Makna

Belajar kadangkala erat kaitannya dengan suka atau tidak suka, seperti halnya Alan suka belajar yang terkait bahasa dan tidak suka Matematika dengan teori dan rumus rumit. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline