sebagai kesempatan yang menggairahkan untuk menghidupi hidup itu sendiri dengan optimis, positif, sinergis, dan penuh kasih sehingga segalanya menjadi rahmat dan berkat yang mengagumkan dan berdaya guna bagi sesama. Hidup juga senantiasa tidak hanya jatuh pada rutinitas tanpa makna yang terurai di dalamnya karena hidup sejatinya pembelajaran sepanjang hayat.
Hidup sebagai sebuah proses panjang penuh makna senantiasa harus dipandangTulisan-tulisan dalam buku Aliran Makna berbicara tentang hal-hal sederhana dalam kehidupan ini, seperti angin, burung, daun, sawah, tanah, meja kerja, charger, kulkas, buku, hujan, pantai, pagar, kertas, gelas, pohon, malam, bulan, matahari, dan berbagai peristiwa keseharian yang sering terjadi dan ada di dekat kita. Semua itu diangkat sebagai tema tulisan dan coba dimaknai penulis dalam usaha membangun kesadaran bahwa hidup ini sungguh bermakna. Ada aliran makna yang terus mengalir setiap saat, yang kadangkala manusia melewatkannya.
Berangkat dari sebuah permenungan keseharian, Aliran Makna tertuang sebagai sebuah sarana untuk memaknai kehidupan. Banyak hal ada di sekitar kita, banyak pula peristiwa terjadi dalam hidup kita, tapi semua lewat begitu saja tanpa aliran makna yang disadari
... Betapa bersyukur dan bahagianya dunia ini, selalu dikasihi tanpa syarat oleh rembulan dan mentari dalam ketekunan dan kesetiaan yang menyentuh jiwa, selalu dijaga dalam kesempurnaan dengan terang dan cahaya yang menghidupkan dunia. Menyadari eksistensi matahari dan bulan, rupanya kita bisa belajar tentang makna ketekunan dan kesetiaan. Sebagai manusia, seringkali kita lemah untuk bertekun dan setia dalam hidup ini.
Kehidupan adalah proses belajar sepanjang hayat. Kehidupan sejatinya merupakan pembentukan diri pada esensi kehidupan dalam perjalanan panjang yang tak kunjung ujung. Pemaknaan atas hiduplah yang membuat hidup bukan hanya sejarah tentang waktu, tempat, dan tokoh namun menjadi sejarah filosofi makna.
Bahkan kita diingatkan tentang refleksi kehidupan sebagai sebuah sarana memaknai hidup.
.... Sebuah refleksi di sebuah penghujung waktu, sebuah pergulatan makna di sebuah titik yang menggerakkan segala rasa, setiap jiwa dan raga senantiasa menumbuhkan benih-benih kebaikan dalam segala ketulusan, ketekunan, kesetiaan, kedewasaan diri, dan kebahagiaan sejati.
Hidup tanpa pemaknaan adalah kegilaan belaka. Semuanya berjalan tanpa nalar, semuanya terjadi tanpa kerja hati. Hidup menjadi catatan sejarah mati yang tak memberi daya apa-apa bagi siapapun. Hingga waktunya, hidup harus dimaknai untuk mengurai kewarasan dan merangkai makna dalam sebuah narasi penuh daya guna. Aliran makna harus terus mengalir.
Dengan membaca buku ini kita semakin mampu merenungkan kehidupan dan semakin memaknainya untuk langkah ke depan dengan kedalaman jiwa. Buku ini tidak memberikan resep tentang hidup yang bermakna, justru buku ini memberi inspirasi dan percikan tentang betapa bermaknanya hidup ini, selanjutnya menjadi kesempatan pembaca untuk mengembangkan olah budi, olah hati, dan olah komitmen dalam setiap pengalaman hidupnya. Yakinlah, petualangan makna dalam hidup ini sungguh menyenangkan, mengagumkan, dan mengembangkan kualitas hidup kita.
Selamat membaca, senantiasa hidup kita semakin bermakna. Sampaikan kebaikan dan kebajikan dalam hidup ini kepada setiap orang yang kita jumpai sehingga lingkaran makna kehidupan itu terus berjalan dan berputar tak pernah berhenti. Akhirnya, makna kehidupan biarlah terus mengalir dan mengalir tiada henti. Hidup itu harus selalu hidup.
Selamat memaknai hidup.
Menghidupi hidup dengan nilai-nilai hidup yang menghidupkan setiap sisi kehidupan sehingga hidup ini sungguh-sungguh hidup dengan nyala kehidupan.