Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Menjadi Orang yang Berbahagia dengan Sedia Membantu!

Diperbarui: 20 April 2024   05:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membantu sebagai pembentukan karakter. Sumber: https://snagalokalnog.ba/en

Demosthenes, orator besar dari Yunani purba, pernah berkata, "Peluang-peluang kecil sering menjadi permulaan dari proyek-proyek besar." Membantu orang lain seringkali memberikan peluang-peluang bagi mereka untuk berkembang dan melakukan yang lebih baik dari hari ke hari. 

Banyak orang berhenti dan tidak dapat melakukan apa-apa karena tidak ada bantuan dan empati dari orang di sekitarnya.

Ada banyak cara membantu orang lain. Senyuman, sapaan, dan keramahan seringkali menjadi faktor vital dalam memantapkan hati dan budi seseorang atau orang di sekitarnya. Komunitas yang lekat dengan senyum, sapa, dan keramahan tak jarang memberikan aura dan semangat positif satu sama lain untuk berkembang bersama dan berjuang mencapai tujuan bersama. 

Sebaliknya, muka muram dan cemberut tak jarang memberikan dampak besar melemahkan semangat, bahkan menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan tersendiri. Komunitas atau tim merasa tidak nyaman dengan iklim muram dan cemberut tersebut.

Melihat potensi orang lain dan membantu mengembangkannya juga merupakan bantuan yang sangat membahagiakan, baik untuk diri sendiri maupun sesama

Tak sedikit orang yang senang dengan kesialan orang lain ataupun kegagalan yang terjadi karena menjadi peluang baginya untuk lebih dari orang lain. Namun, sebaliknya ada juga tipe orang yang dengan murah hati membantu orang lain dan ikut bergembira tatkala kesuksesan diraih. 

Kita bisa memilih akan menjadi pribadi yang mana, senang melihat orang lain gagal atau sukses.

Membanu orang lain sebagai kunci kebahagiaan. Sumber: https://www.becomingminimalist.com

Dalam peribahasa China pernah tertulis, "Jika Anda menginginkan kebahagiaan seumur hidup, tolonglah orang lain." Membantu orang lain semakin nyata menghadirkan kebahagiaan diri dan sesama. 

Membantu bisa dalam berbagai hal seperti materi, waktu, tenaga, dan juga apresiasi. Mengapresiasi orang lain tidaklah sulit, tapi banyak yang tidak melakukannya. Mengapresiasi orang lain membutuhkan kerendahan hati dan kemauan yang tulus. Kebiasaan mengapresiasi seringkali memberikan energi positif dan semangat untuk melakukan kebaikan setiap saat.

Pada akhirnya nilai-nilai humanisme bukanlah sesuatu yang tinggi dan sulit dijangkau. Humanisme sejatinya sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Siap sedia membantu orang lain, menciptakan peluang bagi sesama untuk berkembang, sehati dalam kebaikan dan kebajikan, sesungguhnya itu semua adalah perwujudan nyata nilai-nilai humanis dalam kehidupan ini. 

Sudah layak dan sepantasnya bahwa manusia menjadi manusia baik bagi sesamanya, sehingga memanusiakan manusia sungguh-sungguh nafas kehidupan yang terwujud di dunia ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline