Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Menjadi Teladan, Melahirkan Inspirasi dan Motivasi

Diperbarui: 8 Maret 2024   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keteladanan memberikan pengaruh. Sumber: https://studyfinds.org

Albert Schweitzer, seorang teolog, musikus, filsuf, dan dokter pernah berkata, "Keteladanan bukanlah hal yang utama dalam memengaruhi orang... melainkan satu-satunya hal." Jelaslah bahwa keteladanan sungguh-sungguh menjadi model penting dan vital untuk membentuk motivasi dan gerak langkah. Harapannya keteladanan positif yang menjadi model, bukan keteladanan negatif karena logika dasar yang ada: model positif melahirkan respon positif, demikian pula model negative menghasilkan respon negatif pula.

Dalam kehidupan ini setiap pribadi tidak akan lepas dari keteladanan untuk orang di sekitarnya. Orang tua jelas akan menjadi model yang vital bagi anak-anak, seperti apa orang tua berlaku dan bersikap, demikian pula anak-anak kan mencontoh dan menirunya. Ketika orang tua selalu menunjukkan kebiasaan rapi dan tepat waktu dalam kesehariannya, maka sangat mungkin anak-anak akan terbiasa bersikap rapi dan tepat waktu dalam berbagai hal.

Keteladanan sebagai model. Sumber: https://writefatherwriteson.com

Bahkan siklus itu akan berjalan seiring dinamika kehidupan walaupun dalam lingkungan yang berbeda. Anak-anak yang terbiasa dan memiliki model di keluarga orang tua rapi dan tepat waktu akan menerapkan sikap itu di lingkungan sekolah dalam menjalankan kegiatan belajar maupun kegiatan non akademik. Sangat mungkin bahwa anak-anak itu menjadi model bagi teman-temannya di sekolah dalam berelasi, seperti mengerjakan pekerjaan kelompok dengan rapi dan tepat waktu sehingga teman-temannya terpengaruh dengan model dan pola tersebut.

Keteladanan atau model itu akan terus berjalan dimanapun dan kapanpun ketika itu sudah menjadi karakter dan kebiasaan pribadi tertentu. Terbiasa rapi dan tepat waktu di rumah atau keluarga, juga bisa menjadi model ketika dibawa dalam lingkup tempat kerja. Orang-orang di sekitarnya perlahan-lahan akan terpengaruh dan terbiasa untuk kebiasaan itu.

Keteladanan tidak memaksa siapapun. Keteladanan bukanlah hasil namun sebuah proses sepanjang hayat dalam kesinambungan dan ketekunan. Bahkan keteladanan bukanlah sekadar pura-pura untuk membangun persepsi baik dari orang lain, tapi keteladanan adalah sesuatu yang otentik dalam diri setiap pribadi sehingga bersifat berkesinambungan, bukan sesaat saja.

Pribadi-pribadi yang terus mengusahakan kualitas diri baik dan bisa menjadi teladan bagi sesamanya sesungguhnya adalah pribadi-pribadi yang berani menuntut pada dirinya secara militan untuk menjadi lebih baik dan mau belajar dari pengalaman. Mereka tidak mudah menuntut pada orang lain untuk sesuatu yang dirinya sendiri tidak mampu melakukakannya. Jangan menuntut dari orang lain lebih dari yang kita tuntut dari diri kita sendiri. Pada akhirnya, keteladanan dengan sendirinya melahirkan inspirasi dan motivasi bagi sesame tanpa harus diberitahukan atau diminta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline