Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Kesalahan sebagai Pengalaman Pembelajaran Hidup

Diperbarui: 5 Maret 2024   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar dari kesalahan, menggapai tujuan. Sumber: https://www.linkedin.com/pulse

Nelson Boswell, seorang penulis, pernah berkata, "Perbedaan antara kebesaran dan kemampuan yang sedang-sedang sering tergantung pada cara seorang memandang kesalahan." Kesalahan seringkali diartikan sebagai sebuah kegagalan yang menghentikan langkahnya untuk mencapai tujuan atau cita-citanya. Bahkan seringkali kesalahan dianggap sebagai sesuatu yang memalukan dan menurunkan harga diri dan kualitas kinerja seseorang. Kesalahan benar-benar dipandang sebagai hal negatif, bukan sebaliknya sebagai hal yang inspiratif dan produktif.

Mari melihat sisi lain dari kesalahan, mengurai sisi positif yang justru memberikan penguatan dan membentuk karakter untuk maju. Kesalahan bukanlah aib, justru kesalahan menjadi pengalaman yang berharga untuk belajar dari kesalahan itu sehingga siap memperbaiki diri. Takut salah dan tidak melakukan apa-apa justru bukanlah pilihan yang tepat. Justru sikap ini akan membentuk pribadi yang selalu khawatir, ragu-ragu, melarikan diri dari segala tantangan, dan tidak percaya diri.

Melakukan kesalahan adalah pembelajaran hidup. Ketika seorang anak mengerjakan tugas rumahnya mencuci piring dan satu piring jatuh pecah, bukan berarti anak tersebut gagal dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Orang tua tidak seharusnya memarahi dan melarang anak tersebut untuk mencuci piring. Mengajaknya bicara, mengapa piring bisa jatuh dan pecah, adalah sebuah komunikasi bermakna yang justru akan melahirkan solusi terbaik ke depannya.

Seorang karyawan tidak mampu mencapai target tertentu dalam satu minggu bukanlah akhir dari segalanya, terlebih akhir dari nasib si karyawan. Berbicara bersama dan belajar dari kegagalan tersebut merupakan kesempatan untuk melihat sisi positif dan solutif bagi diri, tim kerja, dan perusahaan. Kesalahan, kegagalan, ketidaktercapaian, dan sejenisnya sejatinya sebuah peluang untuk berhenti sejenak berefleksi dan siap bangkit dengan optimis dan optimal.

Kesalahan bukan aib, tapi sumber belajar hidup.Sumber: https://www.telegraph.co.uk

Banyak orang sukses, tokoh-tokoh hebat, dalam proses hidupnya mencoba memaknai segala kesalahannya sebagai pengalaman pembelajaran hidup. Semangat itulah yang memberikan militansi bagi mereka dalam menghadapi berbagai halangan dan tantangan hidup. Mereka tidak mudah putus asa apalagi menyerah begitu saja tetapi sebaliknya semakin dikuatkan dan dikobarkan semangatnya untuk mencapai tujuan dan kesuksesan dalam hidup.

Saatnya memandang kesalahan sebagai pengalaman yang bermakna. Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar, jusru menjadi kesalahan absolut tatkala melakukan kesalahan dan akhirnya berhenti dan menguburkan segala cita-cita dan impian karena takut salah lagi. Jangan takut salah, tapi takutlah tidak belajar daari kesalahan dan tidak bisa bangkit untuk menggapai kesuksesan. Hidup itu adalah proses belajar sepanjang hayat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline