Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Waktunya Memaknai Waktu dalam Peziarahan Waktu

Diperbarui: 23 September 2023   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi diambil dari: www.istockphoto.com/id/foto

Waktu terus berjalan tanpa mengenal kompromi dalam alunan konsistensi menembus segala sekat-sekat kehidupan. Waktu mengalir dan terus mengalir memberikan segala penanda bagi setiap dinamika kehidupan, menata segala langkah mengolah berbagai rasa dalam sketsa waktu.

Waktu bukan sekadar penunjuk, bukan pula pemasung setiap langkah seolah-olah mengekang dengan keterbatasan. Waktu sejatinya penanda kehidupan yang memberikan kesempatan dan peluang untuk menghidupkan hidup sehingga semakin mampu memberikan warna dan makna kehidupan. Hingga pada waktunya, waktu menjadi sebuah anugerah untuk bersyukur dan berkarya dalam kerangka kebaikan.

Ketika waktu terus berlalu, setiap pengalaman turut berlalu tanpa bisa dihentikan oleh apapun. Saatnya waktu menjadi denyut nadi kehidupan yang menjadi kesadaran setiap pribadi untuk mengusahakan kesatuan jiwa dan raga, untuk mengupayakan ikatan batin setiap pribadi dalam jejaring kemanusiaan yang menyentuh ke kedalaman nurani.

Waktu terus melaju, hati dan budi bersatu menelusur mengusir rasa ragu. Sejatinya tidak ada yang sia-sia dalam peziarahan waktu, setiap detik adalah suatu hikmat dan amanat untuk menjadikan segala pengalaman penuh rahmat. Waktu terus berjalan, budi semakin bijak dalam logika, hati terus mendalam dalam rasa, dan tindakan memberikan harapan pada setiap kearifan dunia.  Waktunya bersahabat dengan waktu, waktunya berbuat kebaikan dalam momitmen diri dalam aliran waktu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline