Zaman terus berjalan seiring peradaban manusia yang terus menyesuaikan dengan dunia, harapan, dan segala kemajuan di berbagai sisi kehidupan. Membandingkan antar zaman, dahulu dan sekarang, sejatinya adalah kesia-siaan yang tak pernah memberikan makna dalam perkembangan jiwa setiap insan. Zaman pasti berubah, bahkan setiap detik kehidupan ini mengalami perubahan yang tak bisa semuanya bisa dikendalikan.
Duduk merenung, menikmati zaman, dalam semangat inspiratif untuk kehidupan yang lebih baik, adalah sebuah kesempatan yang baik untuk menata diri demi percepatan jiwa pada nilai-nilai kehidupan. Duduk dalam dinamika hati dan budi, menyelaraskan jiwa dan dunia, merupakan peluang membangun harapan pada pribadi yang sinergis untuk kehidupan yang bermakna bagi diri dan sesama.
Di sebuah waktu, di suatu laku, meluangkan diri dan energi untuk sebuah permenungan hidup yang selalu membawa kebaikan dan kebergunaan bagi siapapun. Sendiri bukan berarti tak berarti apapun. Menyendiri bukan pula tak ada relasi dengan pribadi lain untuk membangun jejaring pribadi. Semua itu adalah mengundurkan diri dari hiruk pikuk dunia untuk membangun kualitas diri menuju pribadi yang lebih siap berkolaborasi dan bersinergi dengan dunia dan kemajuan zaman.
Kini, waktunya mengolah diri dalam kesendirian dan permenungan penuh makna. Mundur sejenak, koreksi diri dan membangun diri pada kebaikan dan kebajikan yang berguna untuk diri, sesama, dan semesta. Senantiasa niat baik menjadi berkat untuk dunia, selalu bersahabat dengan perubahan.