Menanti dalam keteraturan, menanti dalam ketenangan hati, merupakan sikap hidup yang siap sedia menata diri dan mengolahnya dalam kesatuan hati dan budi. Hidup terus berjalan di setiap detiknya, segela sesuatu bergerak dalam pola masing-masing mengisi dinamika kehidupan. Sikap diri dan komitmen pada kebaikan dan keluhuran senantiasa menjadi renungan harian yang membawa berkat.
Angin tetap berhembus, dedaunan melambai dan melayang tanpa mengeluh, pagi tetap berkabar pada siang dan siang selalu menyapa malam hingga akhirnya malam selalu terjaga untuk membangunkan pagi. Manusia masih harus selalu belajar dan memaknai kehidupan dalam setiap dinamika kehidupannya.
Karakter diri berangkat dari habitus diri. Belajar dalam keteraturan, menekan ego untuk sekadar mengikuti keinginan diri, belajar peduli pada sesama dan lingkungan. Belajar sederhana untuk mengantre, adalah sebuah pembelajaran hidup yang penuh makna dalam mengembangkan diri dan membangun empati-simpati pada sesama. Belajar dalam kesetiaan untuk mengantre dalam alur yang semestinya, merupakan konsistensi diri untuk menjadi manusia yang berharga diri dan siap menghargai diri sesama.
Pada akhirnya, keteraturan dan kesetiaan menjadi sarana ampuh untuk menjadi manusia seutuhnya, loyal dalam komitmen diri untuk mengembangkan kepedulian pada sesama dan semesta lewat budaya antre. Mari Belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H