Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Ini Tragedi Kehidupan di Kala Senja!

Diperbarui: 4 November 2021   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi. www.istockphoto.com

Betapa rindunya hati dalam kerentaan raga itu, pada sebuah kebersamaan yang mengikat jiwa dan raga dalam kesatuan batin yang melegakan relasi dan mengembangkan empati dalam segala dinamika kehidupan. Duduk sendiri, merenung penuh duka, tercenung dalam kemirisan hidup, dan terasing dari aroma kesatuan hati dan budi yang tertenun sejak dini hingga semua hilang lenyap dalam dekapan.

Ada rasa yang terselip dalam asa yang terus melayang-layang dalam benak yang tak kunjung menemukan tambatan hati yang penuh peduli dan simpati. Memandang seluruh ruangan tanpa menemukan satu pun yang mampu memeluk jiwa dan raga dalam kehangatan kasih dan kerinduan yang terobati. Semua menjadi hampa dan kosong, hilang tak tahu kemana arahnya.

Ada diri yang terpisah dari jejaring batin yang mengikat segala pengalaman masa lalu dalam kebersamaan dan kebermaknaan hidup. Ada diri yang kehilangan cerita dan kenangan, dan saat ini tertambat dalam belenggu yang menghapuskan segala cinta dan perjuangan hidup yang telah diusahakannya tak mengenal lelah demi buah hati.

Saat ini, dalam kesendirian dan kesunyian, hati yang rapuh penuh luka mulai lelah dalam raga yang semakin renta. Di sana, di tempat lain, ada kebahagian semu yang telah mengabaikan kasih dan perjuangan, telah menghancurkan makna kehidupan dalam keegoisan dan kebobrokan nurani. Kejamnya hati dan budi itu, meluluhlantahkan segala jiwa penuh cinta dalam kedukaan yang mendalam. Ini sebuah tragedi mengerikan dalam kisah hidup pribadi yang sedang mengurai renta dalam kesenjaannya.

Illustrasi. exploringyourmind.com

#AM37 (Aliran Makna), Sebuah aliran makna untuk dunia yang lebih baik, berdaya guna, dan melegakan segala jiwa dalam kesatuan hati dan budi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline