Hujan di malam minggu mengguyur dengan tiba-tiba, tanpa kabar berita kehadirannya. Sore yang terus merambat menuju malam, saat asa beristirahat menikmati situasi setelah sengat dan gerah cuaca begitu tak bersahabat. Jiwa tersandar dalam raga meredakan segala kepenatan, menikmati hidup di penghujung hari sebelum ke peraduan malam. Tak disangka, hujan tumpah dalam keterkejutan rasa yang memberikan kelegaan dalam dinginnya hari.
Hujan di malam minggu membersihkan segala debu kehidupan dan menyeretnya dalam aliran yang menghantarkan pada ujung yang terus menerus mencari ujungnya. Dalam syukur yang penuh hasrat, raga dan jiwa menemukan keseimbangan rasa dan asa dalam guyuran hujan di malam minggu yang mengerti gerakan jiwa untuk sebuah makna kelegaan dan kebahagiaan malam menuju imajinasi mimpi.
Hujan di malam minggu, menjadikan semua kembali pada sebuah putaran makna dalam jejaring jiwa yang menyatukan segala pribadi dalam rajutan indah tentang kebersamaan dan persaudaraan dalam canda dan tawa beriring dengan irama hujan yang membentur segala benda mengalunkan nada-nada suka.
Hujan di malam minggu, bukanlah ratapan akan sebuah celaka dan malapetaka. Inilah sebuah airan rasa dan asa yang menyegarkan dunia, meleburkan segala suka dan duka dalam satu keluarga. Hujan di malam minggu, jiwa terus merangkai makna dalam kata, rasa, dan karya untuk menghabiskan malam.
#AM24 (Aliran Makna), Sebuah aliran makna untuk dunia yang lebih baik, berdaya guna, dan melegakan segala jiwa dalam kesatuan hati dan budi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H