Suatu ketika langkah kaki menapak dalam ketegasan jiwa menyusuri batas-batas semesta sambil mengurai burung-burung yang berterbangan rendah bermain-main dengan gelombang ombak yang menari-nari dan terhenti pada batu-batu dan pasir dalam ketenangannya. Terduduk dalam pandangan sendu dalam alunan angin dan ombak yang merdu, menghabiskan senja dalam kekaguman.
Senja mulai menyusup dalam jiwa, mentari kembali ke kandang diselimuti ombak yang tak pernah berhenti. Sebuah kisah, sebuah masa, menikmati senja di pinggir pantai dalam kebisikan semesta yang justru meneduhkan jiwa dalam pengendapan diri untuk memahami makna hidup hakiki.
Suatu masa, satu cerita, kembali terduduk dalam alunan ombak di kala mentari mulai mengintip di balik gelombang air yang selalu mengabarkan berita tentang kehidupan. Burung-burung itu kembali berterbangan, kejar-kejaran menikmati nyanyian semesta dalam selubung cakrawala. Batu yang pernah menopang diriku, seolah menyapa dan berujar "Selamat Datang Kembali".
Pergi ke pantai, mengurai kepenatan hati dan budi, merajut kembali nurani yang terkadang tersesat dalam segala gundah gulana diri. Duduk bersama pantai, mendengarkan cerita indah tentang semesta, betapa mereka bahagia dan setia dalam kehidupan yang penuh dinamika dan perkara.
Kini, pantai itu tertinggal di belakang sana, terus memandang punggung yang tak mampu berkata-kata pada jiwa. Hanya angin yang terus mengalir menembus sendi-sendi kehidupan. Jiwa ini hanya bisa berjanji, suatu masa di suatu hari di kala jiwa mulai tergadai dalam raga, aku pasti kembali.
#AM13 (Aliran Makna), Sebuah aliran makna untuk dunia yang lebih baik, berdaya guna, dan melegakan segala jiwa dalam kesatuan hati dan budi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H