Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Menulis Makna (61): Menjadi Rendah Hati sebagai Pelajaran Wajib Kehidupan

Diperbarui: 26 Agustus 2021   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerendahan hati yang sejati menyenangkan semuanya. Kesombongan mengundang kebencian. Janganlah meremehkan manfaat kerendahan hati sejati. (Pepatah Cina)

Kerendahan hati merupakan sikap batin yang menggerakkan jiwa dan raga manusia untuk menghargai diri sendiri sebagai pribadi yang mulia dan berharga sehingga mampu menerapkan standar ukuran diri itu pada orang lain dengan memperlakukan sesama sebagai insan berharkat dan bermartabat. Kerendahan hati bukanlah paradoks diri tentang kualitas pribadi pada diri sendiri dan kualitas relasi dengan orang lain karena kerendahan hati senantiasa merupakan sistem keselarasan yang tulus antara pikiran, tutur kata, hati, dan tindakan.

Menjadi rendah hati dalam hidup merupakan proses mengolah diri yang selalu mengedepankan persepsi diri pada rasa syukur sebagai makhluk ciptaan-Nya dengan segala anugerah dan rahmat sehingga bisa menikmati kehidupan yang begitu agung ini. 

Bersyukur diberi nafas kehidupan setiap saat, bersyukur diberi kemampuan dengan segala perangkat tubuh yang ada, bersyukur atas orang-orang di sekitarnya, bersyukur dan bersyukur atas segala sesuatu, itu semua merupakan awal sekaligus pondasi kuat dalam mengembangkan kerendahan hati dalam diri dan meluas dengan sesama dan semesta.

Illustrasi. www.wsj.com

Orang yang rendah hati dengan pikiran yang jernih dan hati yang putih senantiasa memberikan kesempatan dalam hidupnya untuk berbagi empati dan simpati pada sesama dalam setiap kondisi dengan ketulusan dan keikhlasan yang tak menuntut balas sekecil apapun. 

Jejaring batin dalam ikatan sosial dengan sesama menjadi begitu asri, teduh, damai, dan saling mendukung satu sama lain demi nuansa kehidupan yang meneduhkan dan bermakna. Persaudaraan dan persahabatan sejati benar-benar mengikat seluruh jiwa dalam benang merah motivasi untuk saling menghargai dan menghormati sebagai makhluk berharga ciptaan-Nya.

Orang yang rendah hati sejatinya tidak menjadikan dirinya lebih dari yang lain dalam keperkasaan dan kehebatan diri. Kerendahan hati yang selalu tumbuh dalam jiwa sesungguhnya memberikan kesempatan orang lain untuk bertumbuh-kembang dan maju pesat dalam perkembangan diri menjadi pribadi yang berkualitas dan unggul dalam berbagai aspek kehidupan. 

Orang yang rendah hati selalu memberikan inspirasi dan motivasi bagi siapapun sehingga mereka dapat mengembangkan potensinya tanpa keraguan dan kekhawatiran yang mendera diri dengan langkah yang begitu berat.

Illustrasi. theusatwork.com

Rendah hati pastinya jauh dari penindasan dan intimidasi yang menjadikan orang takut dan enggan mendekat dan berelasi. Hanya kesombonganlah yang menjauhkan pribadi-pribadi karena ada kekhawatiran yang begitu besar untuk diremehkan, dilecehkan, dijatuhkan, dihempaskan, dan dipermalukan. 

Kerendahan hati justru memberikan kepercayaan diri dan motivasi pada sesama untuk mengoptimalkan diri terus-menerus dan berkesinambungan. Kebencianlah yang menjadi buah-buah dari kesombongan diri, persaudaraan dan persahabatan justru menjadi buah-buah dari relasi yang rendah hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline