Lihat ke Halaman Asli

Pemerasan Rakyat di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="231" caption="penumpang berdesak-desakan di pelabuhan "][/caption] transportasi menggunakan kapal laut sampai saat ini masih menjadi sarana andalan bagi rakyat di indonesia.  faktor utama yang menjadi pendorongnya adalah harga tiket yang masih dapat dijangkau oleh kondisi keuangan orang indonesia . dan fakta yang ada dilapangan menbuktikan bahwa pengguna jasa transportasi ini adalah masyarakat ekonomi lemah. Kondisi pelabuhan Soekarno-Hatta (makassar) setiap hari selalu dipadati oleh penumpang, pengantar, maupun penjemput. dan hal ini menjadi sesuatu yang memiriskan ketika pihak PT. PELINDO menarik tarif masuk pelabuhan yang sangat tinggi. berikut skema tarif yang berlaku: tarif per orang Rp.5.000, tarif per motor: Rp10.000, Dan tarif  per Mobil Rp.15.000. pelabuhan adalah satu-satunya prasarana transportasi yang merakyat bagi masyarakat miskin. dan menjadi sangat ironis ketika tempat ini memaksa rakyat untuk merogoh koceknya lebih dalam. toh tak ada sarana yang bisa mereka nikmati di pelabuhan. bahkan mereka harus membayar lagi untuk biaya parkir dan biaya toilet. hanya pelabuhan satu satunya akses yang menghubungkan penumpang dengan transportasi laut. sehingga posisi pelabuhan yang sangat vital ini harus di perhatikan oleh pemerintah, agar dapat maksimal  asas manfaatnya sebagai publik service. dankebijakan ini harus dikaji ulang karena hal ini menjadi sebuah potret  ketidak berpihakan negara terhadap rakyat!.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline