Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana: Contoh Kebebasan yang Bertanggung Jawab

Diperbarui: 4 April 2017   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aku mau bebas. Kalimat ini sering diucapkan oleh orang-orang yang ingin hidup bebas-sebasnya tanpa mau dikekang oleh apa atau siapapun. Aturan dengan segala tetek bengeknya dilihat sebagai penjara yang mengekang kebebasan mereka. orang-orang yang ingin menata hidup bersama yang lebih baik dengan menegakkan aturan dan etika sering kali dilihat sebagai musuh yang mengganggu kenyamanan mereka. Pertanyaannya adalah apakah ada kebebsan mutlak dalam hidup manusia?

Manusia diciptakan oleh Tuhan dan dikaruniai kehendak bebas. Inilah yang membedakan manusia dengan ciptaan lainnya. Manusia bebas untuk memilih dan menentukan arah hidupnya. Namun, kehendak bebas yang dianugerahkan Tuhan bukanlah kebebasan untuk berbuat sekehendak hati. Tuhan menempatkan kehendak bebas dalam diri manusia agar ia bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihanya. Dalam kolom TENTANG KAMI di web kompasiana ini kira-kira ada sebuah tulisan dari admin kompasiana pada paragarf ke lima, bunyinya seperti ini Kompasianer (sebutan orang-orang yang beraktifitas di Kompasiana) juga diberi kebebasan menyampaikan gagasan, pendapat, ulasan maupun tanggapan sepanjang tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Setiap konten yang tayang di Kompasiana menjadi tanggungjawab Kompasianer yang menempatkannya.

“Setiap konten yang ditayangkan dikompasiana menjadi tanggung jawab kompasioner yang menempatkannya”. Kalimat tersebut dengan sangat jelas mengatakan bahwa manusia adalah pribadi yang bebas, termasuk kebebsan dalam berbicara dan menyatakan pendapat dalam tulisan. Namun esensi dari kebebasan adalah BEBAS BERTANGGUNG JAWAB. Bebas menulis dan bebas berbicara adalah hak dasar yang melekat pada diri setiap orang. Namun, harus bertanggung jawab dengan apa yang dibicarakan atau ditulis karena Indonesia adalah negara hukum.

Kurang lebih enam puluh delapan tahun kita bebas dari tangan penjajah. Kita bebas untuk apa? Kita bebas untuk hidup dalam kasih. Itulah kebebasan yang bertanggung jawab. Kita bertanggung jawab untuk terus menjaga persaudaraandi tengah-tengah isu SARA, memperjuangkan toleransi beragama di tengah merebaknya intoleransi. Mengedepankan kerja keras dan kejujuran di tengah menjalarnya korupsi,mempromosikan semangat bela rasa di tengah cengkeraman gaya hidupindividualitis. Mari teruslah menulis kita manusia bebas dan sangat bertanggung jawab dengan karya kita. SEMOGA. *Martinus Ruma*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline