Kaulah Nadi kehidupan
Yang menggetarkan jantung harapan
Dengan banjir Air mata yang tak kunjung mengering
Di bawah terik mentari
Dengan rasa resah yang menari-nari
Ku mencoba menghentikannya dan menepi
Tetapi, waktuMu seakan tak ingin berhenti
Di bawah deritaMu aku berdiri
Menatap wajahMu yang penuh kasih
Kau perlahan menganyam kasih
Yang tak kutahu suatu waktu akan tiba