Lihat ke Halaman Asli

Don Martino

Hanya seorang hamba

Ketika Suara Lourdes Memanggil

Diperbarui: 8 September 2019   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Sussy dan Pak Christ Rumantir saat di Lourdes (Foto. Dokpri)

Kisah tentang Lourdes seakan tidak pernah habis. Tempat ziarah yang meneduhkan jiwa ini pun telah menjadi saksi jutaan cerita yang dialami para peziarah. 

Sedikitnya enam juta peziarah sepanjang tahun  mengunjungi tempat ini.  Mujizat air yang menyembuhkan,  yang ditemukan oleh St. Bernadette Soubirous di Gua Massabielle, terjadi karena diawali oleh Bunda Maria yang menampakkan diri kepadanya di tempat itu sebanyak 18 kali, dari tanggal 11 Februari hingga 16 Juli 1858.

Bunda Maria kemudian memperkenalkan dirinya sebagai "Yang Dikandung Tanpa Noda" (Immaculata Conceptio). Dalam bahasa Occitan, "Que soy era Immaculada Councepciou", atau 'Akulah yang dikandung tanpa noda'. 

Dalam penampakan terakhir, Kamis 16 Juli 1858, Bernadette bersaksi, "Aku hanya melihat Sang Perawan jelita. Aku belum pernah melihatnya seanggun itu." Ia diberi kesempatan mengenal identitas Maria sebagai yang dikandung tanpa noda, artinya, bahwa dari awal hidupnya, Maria adalah rahmat Allah semata.

Tampak para peziarah sedang berdoa di gua Lourdes

Suara Bunda Maria ini pula yang menuntun pasangan suami istri Christ Rumantir (71) dan Sussy Kumala (71), untuk berkunjung kembali ke Lourdes. Pasangan yang berasal dari Paroki Santa Maria Fatima, Pekanbaru ini mengaku bahwa Lourdes adalah tempat doa, dimana mereka berdua merasa terpanggil dan dikuatkan untuk terus lebih dekat dengan Tuhan.

"Melalui perantaraan Bunda Maria dari Lourdes, kami selalu dikuatkan untuk datang dan beri kesaksian atas apa yang kami alami. Tuhan dan Bunda Maria seperti menyuruh kami untuk selalu menolong orang dalam setiap kesempatan", tutur Ibu Sussy.

"Selalu ada pengalaman iman yang berbeda setiap kali kami datang ke sini . Ada banyak contoh, misalnya ketika ada seseorang yang ditinggal oleh group ziarahnya karena sakit danntelah mengalami banyak operasi. 

Aku pun berdoa dan memohon kekuatan dari Tuhan agar diberi kesanggupan untuk dorong. Pada kesempatan lain, ada seorang ibu yang telah bernazar ingin melaksanakan prosesi jalan salib di bukit di Lourdes sebelum meninggal. Pada masa itu, rute jalan salibnya sendiri tidak rata dan berbatu. Suatu medan yang cukup sulit. 

Atas pertolongan Tuhan saya dan bapak diberi kekuatan untuk membantu ibu ini. Anehnya, rasa lelah itu baru muncul setelah kami kembali ke penginapan. 

Bagiku ini merupakan sebuah pengalaman iman yang luar biasa bahwa Tuhan mau agar kita menolong sesama. Ada juga seorang ibu yang menderita sakit selama tiga tahun, dan disembuhkan. Ada banyak kisah bersama Bunda yang kami telah rasakan", sahut ibu Sussy dan diamini oleh Bapak Christ suaminya yang berhobi foto di lain kesempatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline