Lihat ke Halaman Asli

Martino

Peneliti dan Freelance Writer

Mengiring Langkah Kecil Menjemput Impian Besar

Diperbarui: 1 Agustus 2016   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahun ajaran baru. Calon-calon penerus bangsa bersiap membuka lembar baru, untuk kembali menuntut ilmu. Ada yang naik tingkat, ada pula yang memasuki jenjang sekolah baru dengan semangat. Hari-hari menegangkan mendaftarkan diri pada sekolah-sekolah terbaik dan unggulan sudah dilalui. Alat tulis dan seragam pun sudah dibeli. Kini tiba harinya memulai perjalanan, meraih mimpi besar lewat pendidikan.

Perdana ke Sekolah

Warna-warni, putih merah, biru, abu-abu kembali mewarnai jalan-jalan dipagi hari. Bergerak dari rumah-rumah memadati ruang jalan menuju ke berbagai sekolah. 18 Juli 2016, menandai tahun ajaran baru bagi para peserta didik di berbagai jenjang sekolah. Tak ada pembeda, melangkah, bersepeda maupun berkendara semua berangkat dengan semangat untuk tujuan yang sama. Suasana di hari pertama sekolah begitu riuh rendah. Antusiasme yang terpancar tidak hanya dari para peserta didik dan para pendidik, tetapi juga para orang tua wali murid.

Antusiasme dan kebanggaan yang terpancar pada 18 Juli 2016 menjadi wujud kelegaan atas apa yang telah terjadi dibeberapa hari sebelumnya. Betapa tidak, dihari-hari sebelumnya rasa kekhawatiran seperti bersahabat dekat dengan para orang tua ketika menghadapi proses pendaftaran masuk sekolah. Persaingan para peserta didik untuk masuk sekolah-sekolah terbaik begitu ketat. Jumlah calon peserta didik pendaftar pun melampaui daya tampung sekolah. Kecemasan orang tua juga bertambah dengan sistem pendaftaran peserta didik online yang seringkali masih bermasalah.

Menyambut hari pertama sekolah menjadi pertanda satu fase keberhasilan orang tua orang tua dan wali murid mengantarkan anak-anak memasuki jenjang pendidikan. Setidaknya menjadi jawaban atas doa dan ikhtiar para orang tua mendaftar pada sekolah terbaik untuk membangun masa depan buah hatinya yang kelak menjadi penerus bangsa. Buku, seragam, alat tulis dan kelengkapan sekolah pun telah berusaha dicukupkan demi kebutuhan menempuh pendidikan. Hari itu semangat langkah-langkah kecil menuju gerbang sekolah menjadi pemandangan yang sangat membanggakan.

Pada hari pertama sekolah, setiap jenjang pendidikan menggambarkan dinamika dan keunikannya tersendiri. Mengingatkan kita pada memori masa kecil dimana masa sekolah menjadi ladang didikan dan kenangan penuh keriangan dan kegembiraan. Kini giliran para buah hati yang menapaki pendidikan lewat lingkungan sekolah beserta tantangan baru. Maka menjadi tugas orang tua untuk memberikan perhatian kepada anak-anak untuk membentuk bekal diri. Memastikan mereka yang melangkah ke sekolah siap dengan kepercayaan diri, sikap positif, serta sopan santun dalam menerima didikan dan berinteraksi.

Hari pertama sekolah di tahun ajaran 2016/2017 terasa berbeda dari biasanya. Masuk sekolah tidak lagi sebatas menjadi momen yang menciptakan interaksi peserta didik (murid) dan para pendidik (guru), tetapi juga memberikan dimensi baru kehadiran orang tua dan wali murid. Peran orang tua didorong tidak berhenti ketika sudah berhasil mensukseskan anak-anaknya untuk duduk dibangku sekolah. Tapi juga didorong menjadi pemeran utama dalam proses kerjasama membangun pendidikan anak. Tiap orang tua murid diberbagai jenjang sekolah dihimbau untuk hadir sejenak membersamai para anak didik guna membangun sinergi antar orang tua, guru dan anak.

Mengantarkan Para Pemilik Mimpi Penerus Bangsa

Pada dasarnya mengantar anak kesekolah merupakan naluri setiap orang tua sebagai bentuk tanggung jawab dan kasih sayang yang tiap hari dapat diwujudkan. Bagi sebagian orang tua mungkin pula telah menjadi rutinitas keseharian. Namun mengantar anak sekolah bukan hanya berarti sebatas rutinitas mengantarkan anak hingga ke gerbang sekolah. Mengantar anak kesekolah juga bermakna sebagai bentuk partisipasi para orang tua dalam membangun interaksi positif lingkungan pendidikan rumah dan sekolah.

Kehadiran orang tua membersamai sang anak juga bertujuan untuk membangun kepercayaan diri untuk berinteraksi di lingkungan yang baru. Hal inilah yang ingin ditanamkan dengan kampanye gerakan mengantar anak sekolah melalui momentum hari pertama sekolah di tahun ajaran 2016/2017.

Melalui Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2016 tentang Hari Pertama Sekolah, ajakan untuk mengantar anak di hari pertama sekolah menasional. Pesan ini pun disebarkan melalui berbagai kanal informasi agar dapat didengar dan dipahami oleh para orang tua hingga pelosok negeri. Ajakan yang diarahkan kepada seluruh orang tua untuk memaknai mengantar sekolah sebagai sebuah kegiatan yang diperlukan guna membangun komunikasi dan kesepahaman antar orang tua, anak didik dan para guru dalam pendidikan sang anak. Oleh sebab itu para orangtua diminta hadir mengantarkan hingga kekelas,bertemu dengan para pendidik dan sesama orang tua lainnya menjalin silahturahmi dan berbagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline