Lihat ke Halaman Asli

Martino

Peneliti dan Freelance Writer

“Vote Komodo” dan Bingkai Kesejahteraan Masyarakat NTT

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dampak tarif telekomunikasi murah terhadap upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia

" Taman Nasional Komodo Indonesia meliputi tiga pulau besar, Komodo, Rinca dan Padar maupun pulau kecil lainnya dengan luas total 1.817 kilometer persegi. Taman nasional didirikan pada tahun 1980 untuk melindungi Komodo. Kemudian, itu juga didedikasikan untuk melindungi spesies lain, termasuk hewan laut. Pulau-pulau di Taman Nasional Komodo terbentuk dari gunung api." (New 7 Wonders)

Itulah sekilas deskripsi mengenai Taman Nasional Pulau Komodo yang terdapat dalam website resmi New Seven Wonders. Pulau Komodo berhasil masuk menjadi salah satu tujuh keajaiban alam di dunia dalam pemilihan dengan sistem popular vote melalui SMS dan polling internet yang diselenggarakan oleh New 7 Wonders Foundation yang berbasis di Zurich, Switzerland. Salah satu kekayaan alam kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur ini berhasil bersaing dengan 28 finalis keajaiban alam dari berbagai negara lainnya.

Taman Nasional Komodo dan NTT

[caption id="attachment_160081" align="alignright" width="210" caption="Komodo (varanus komodoensis) "][/caption]

Seringkali terjadi kekeliruan penyebutan letak provinsi Taman Nasional Komodo dengan menyebutnya terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), padahal aslinya terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Disebut dengan Taman Nasional Komodo karena kawasan yang pada tahun 1992 dirubah statusnya dari Suaka Margasatwa menjadi Taman Nasional ini, merupakan satu-satunya habitat alami satwa Komodo, reptil purba terbesar yang tersisa dibumi. Utamanya  Taman Nasional Komodo meliputi tiga pulau besar (Komodo, Rinca dan Padar) dan wilayah perairan laut. Fungsinya sebagai Taman Nasional ditetapkan berdasarkan penetapan Menteri Pertanian pada 6 Maret 1980. Karunia terbesar Taman Nasional Komodo adalah keberadaan satwa endemik yang memiliki nama latin varanus komodoensis. Komodo merupakan spesies kadal raksasa karena panjangnya dapat mencapai 10 kaki (3 meter) sementara beratnya hingga 300 pound (135 kg). Komodo juga disebut-sebut sebagai kadal tertua didunia karena masih berkerabat dengan Mossaur, yaitu kadal purba yang hidup sekitar 136 sampai 65 juta tahun yang lalu. merupakan tertua didunia, Dan inilah yang paling membanggakan, hewan ini habitatnya hanya terdapat di Indonesia, yakni tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar dan pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Flores. Dibelahan dunia lainnya kita tidak akan menemukan kawasan yang menjadi habitat hidup Komodo, selain di Indonesia.

Dibalik pesona keberadaan satwa Komodo, Taman Nasional Komodo masih menyimpan begitu banyak pesona berupa kekhasan dan keindahan panorama alam yang luar biasa. Dikawasan daratan, terhampar padang rumput dan padang savana, hutan tropis musim dan hutan di ketinggian yang menjadi habitat hidup beraneka ragam jenis mamalia, burung dan reptil. Topografinya yang bergelombang, berupa bukit-bukit dan gunung-gunung semakin menambah indahnya pesona kawasan ini. Kawasan perairan lautnya pun tidak kalah mempesona, panorama bawah air lengkap dengan berbagai jenis terumbu karang yang menjadi habitat lebih dari 1000 jenis ikan, 250 jenis koral pembentuk karang, 70 jenis bunga karang dan sedikitnya 105 jenis crustaceae. Pesona-pesona itulah yang membuat UNESCO pada tahun 1986, tidak ragu menetapkan Taman Nasional Komodo sebagai Cagar Biosphere (Man and Biosphere Reserve) dan pada tahun 1991 ditetapkan sebagai Warisan Dunia (World Heritage Site) oleh badan yang sama.

Secara administratif Taman Nasional Komodo terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bagi NTT, dengan jumlah penduduknya mencapai 4.619.655 jiwa dan kepadatan 95 jiwa per kilometer persegi pesona dan kekayaan alam kawasan Taman Nasional Komodo adalah sebuah harapan akan kesejahteraan. Dari sana masyarakat berharap mendapatkan keuntungan tidak hanya dari potensi alamnya, tetapi juga aliran rupiah dari kunjungan pariwisata turis mancanegara maupun domestik. Dahulu, cara masyarakat lokal memanfaatkan kekayaan alam Taman Nasional Komodo sempat mendapat sorotan. Praktik berburu hewan seperti rusa secara besar-besaran dan penangkapan ikan dengan cara-cara yang salah  menggunakan bom ikan, bahan beracun, dan aliran listrik dilakukan tanpa mengkhawatirkan kerusakan terhadap keanekaragaman hayati yang ada. Rusa merupakan salah satu makanan favorit komodo, apabila perburuan hewan rusa dilakukan terus secara besar-besaran maka dikhawatirkan populasi rusa sebagai sumber makanan komodo menjadi berkurang. Sedangkan penangkapan ikan menggunakan bom ikan, bahan beracun, listrik dan bahan berbahaya lainnya tentu akan menyebabkan kerusakan terhadap ekosistem laut. Namun kini cara masyarakat memanfaatkan potensi kekayaan alam Taman Nasional Komodo berubah lebih bijak. Masyarakat menyadari Taman Nasional Komodo sebagai aset daerah yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui jalur pariwisata. Oleh sebab itu masyarakat berkomitmen menjaga kelestarian alam Taman Nasional Komodo sebagai aset dalam promosi pariwisata yang diharapkan mampu meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Perjuangan "Vote Komodo"

Adalah New 7 Wonders Foundation, sebuah yayasan yang didirikan pada tahun 2000 dan berbasis di Zurich, Switzerland, yang aktif melakukan pemilihan melalui mekanisme pemungutan suara terhadap tempat-tempat menakjubkan di seantero dunia untuk dikategorikan sebagai keajaiban dunia. Pada 11 November 2011 lalu, New 7 Wonders telah mengumumkan tujuh lokasi yang menjadi tujuh keajaiban alam dunia (New 7 Wonders of Nature), dan Taman Nasional Komodo masuk diantaranya. Perjuangan Taman Nasional Komodo dimulai ketika didaftarkan bersama Danau Toba dan Gunung Anak Krakatau sebagai nominasi mewakili Indonesia oleh Kementrian Budaya dan Pariwisata saat itu (kini berganti nama menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Pada Desember 2007 polling dimulai untuk memilih nominasi diantara 440 lokasi dari 220 negara yang berpartisipasi. Selanjutnya pada 7 Juli 2009, diumumkan 77 nominasi yang lolos untuk mengikuti tahapan selanjutnya.  Pada 21 Juli 2009, Taman Nasional Komodo terpilih menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhak menjadi salah satu dari 28 nominasi finalis. Akhirnya dengan dukungan masyarakat Indonesia melalui perjuangan "vote komodo", Taman Nasional Komodo berhasil masuk dalam deretan tujuh keajaiban alam dunia.

Keberhasilan Taman Nasional Komodo masuk menjadi bagian tujuh keajaiban alam dunia seakan menebus kegagalan Borobudur memenangkan pemilihan yang sama (versi New 7 Wonders) dalam kategori keajaiban dunia hasil budaya manusia pada tahun 2007. Untuk mengantarkan Taman Nasional Komodo menjadi salah satu pemenang dalam kontes ini, memerlukan dukungan penuh masyarakat Indonesia melalui mekanisme voting menggunakan polling sms dan vote melalui situs resmi www.new7wonders.com. Upaya pemenangan ini selanjutnya populer dengan istilah "vote komodo". Masyarakat yang ingin mendukung Taman Nasional Komodo dapat mengikuti poling SMS dengan mengirimkan pesan singkat melalui telepon seluler (SMS) dengan format : KOMODO dan dikirimkan ke 9819. Sementara itu untuk memberikan dukungan via situs resmi penyelenggara, dapat langsung membuka situs resmi New 7 Wonders dan melakukan vote langsung terhadap komodo. Namun upaya pemenangan ini selanjutnya tidak lepas dari perdebatan banyak pihak di tanah air terutama terkait pengelolaan dana yang terkumpul dari tarif sms "vote komodo" dan kredibilitas yayasan New 7 Wonders sebagai pelaksana. Awalnya Tarif pengiriman pesan singkat (SMS) komodo ke 9818 sebesar Rp 1.000/SMS. Dana yang terkumpul dari tarif sms inilah yang selanjutnya dipertanyakan akan dipergunakan untuk apa dan siapa pihak yang mengelolanya. Setelah mendapat banyak sorotan,akhirnya tarif pengiriman pesan singkat diturunkan menjadi Rp 1/SMS. Pada tanggal 15 Oktober, beberapa operator telekomunikasi seluler memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengirimkan SMS vote untuk komodo dengan membebaskan biaya pengiriman SMS sebagai bentuk dukungan penuh bagi Taman Nasional Komodo menjadi bagian dari tujuh keajaiban alam dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline