Bapak Gubernur Frans Lebu Raya yang Terkasih, Rumah Adat NTT di Taman Mini Indonesia Tidak Teramat dan Nyaris Roboh, kenapa?
Saya tidak tahu jadi saya bertanya karena saya bukan wartawan hebat yang bisa menginvestagi pokok persoalan. Saya hanya warga biasa kebetulan terlahir sebagai orang NTT yang tinggal di Jakarta; jadi saya menulis di kompasiana sebagai media warga untuk mempertanyakan soal rumah adat kita yang tidak terawat itu. Apakah Dinas Pariwisata NTT tidak memberi gaji kepada petugas sehingga pembiaran seolah-olah terjadi?.
Bapak bisa lihat gambar di bawah ini.
Itu adalah foto yang saya ambil Sabtu, 17 Febuari 2018. Saat saya dan istri mengunjungi museum tersebut. Itu rumah adat Rote bagian dari NTT. Sebenarnya kondisi seperti itu, bukan hanya saya lihat di rumah adat Rote, secara keseluruhan dari rumah adat NTT yang ada di Jakarta (Taman Mini Indonesia Indah) kondisinya memprihatinkan.
Gambar berikut
Terkait nyaris robohnya rumah adat Rote itu pun dibenarkan oleh Aris salah satu petugas rumah adat Alor, Nusa Tenggara Timur. Namun sebab terjadinya, temanku itu tidak menjelaskan lebih lanjut. Jadi saya bertanya-tanya.
Apakah pemda NTT tidak memberi gaji untuk petugas ataukah ada hal lain?
Sebenarnya saya ingin telepon bapak dan mempertanyakan hal ini tetapi saya tidak tahu nomor telepon bapak jadi saya tulis di sini berharap bapak bisa baca dan menindaklanjuti.
Kemudian di saat saya berkunjung, Sabtu, 17 Febuari 2018; ada dekorasi pernikahan. Dalam pemahaman saya saat itu, "oh berarti gedung ini disewakan".
Lihat gambar
Pertanyaan saya memang tempat wisata seperti itu boleh disewakan ya pak?. Kalau boleh ya sudah. Berarti bagus mungkin suatu saat jika ada kegiatan saya juga sewa tempat itu. Tetapi pertanyaan saya uang itu untuk apa saja?.