Mendengar suaranya saja sudah cukup buat saya malam ini. Saya bahagia sekali walau hanya mendengarnya tertawa di telfon. Cara tertawanya yang benar-benar membuat saya membayangkan ekspresinya saat saya melihatnya tertawa, padahal saya hanya mendengar. Malam ini, kami bercerita tentang keluarga kami dan saudara-saudara kami. Dari mulai hal yang menyebalkan sampai menyenangkan.
Beberapa kali, telfon harus terpaksa kami tutup. Kami berdua sedang kelimpungan mencari Travel, untuk dia pergi minggu besok dengan Ayahnya ke Jakarta. Biarlah, saya rela bergadang semalam penuh, yang penting bisa berbicara dengan dia. :D
Saya sempat menceritakan perasaan saya ini kepada teman terdekat saya. Sama sekali dia tidak mendukung saya untuk jatuh cinta pada laki-laki ini. Sahabat saya ini justru mengatakan, kalau saya hanya dipermainkan. Padahal saya benar-benar yakin saat ini, kalau saya jatuh cinta.
Saya percaya, kadang cinta jatuh pada saat yang tidak tepat, bahkan pada orang yang kita anggap salah. Kita tidak pernah tau apa yang Tuhan rencanakan dibalik semua ini. Saya hanya merasakan apa yang saya rasakan, menikmati perasaan ini selagi saya masih boleh jatuh cinta. Karena nanti, pada saat cinta saya ini sudah benar-benar berlabuh, saya tidak akan pindah kepelabuhan yang lainnya. Saya akan diam dipelabuhan ini selama-lamanya.
Apa yang salah dengan jatuh cinta kawan? Saya sangat menikmatinya. Hmmm… Semoga perasaannya sama dengan apa yang saya rasakan saat ini. :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H