Lihat ke Halaman Asli

Hanya 45 Menit

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1311867144486339613

Hanya empat puluh lima menit pertemuan kami hari ini. Itu pun karena tidak sengaja kami pulang bersama saat jam kantor usai. Dari awal kami bertemu, sudah dipenuhi dengan senyuman dan tertawa. Entah apa yang kami tertawakan, yang jelas kami berdua tertawa terbahak-bahak. Mulai dari wanita di lampu merah, mengomentari motor-motor lain yang ada disekitar kami sampai berbicara tentang masa lalu. Yang jelas, saya dekat dengan dia hari ini, dan saya bahagia.

Jangan anda pikir kalau saya sudah tahu perasaannya kawan, saya belum tahu apa-apa. Tapi setidaknya, saya bisa melihat wajahnya dari pantulan kaca sepion. Siapa bilang dia ganteng, saya tidak pernah mengatakannya dari awal kan? Ya, saya sangat merasa nyaman berada didekatnya. Setelah hubungan saya yang terakir dengan kekasih saya gagal, jujur, dialah yang menemani saya menangis saat malam hari. Menghibur saya dengan guyonan-goyonan jorok khasnya.

Sulit sekali mengetahui perasaanya, apakah dia jatuh cinta pada saya? Saya tidak pernah tahu. Yang jelas, setelah hari ini dan kemarin, akan banyak sekali cerita tentang saya dan dia. Yang bisa saya lakukan hanyalah berharap, bukankah begitu? Bisa apa lagi saya? :)

45 menit, bagi orang lain mungkin bukanlah waktu yang terasa panjang, bahkan mungkin tidak berarti. Bagi saya, 45 menit hari ini, tidak akan saya lupakan, tidak akan pernah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline