Pergimu yang begitu tiba-tiba
Ciptakan luka menganga
Menancap lara yang berkepanjangan
Bagaimana kabarmu ?
Baik kah disana ?
Mampirlah jika berkenan dalam senyap lelap
S'bab rinduku tak dapat lagi ku cegat
Air mata kini menjadi pengantar tidur
Tiap waktu meratap, menyalahkan segalanya
Penuh sesak ku raungi kesalku pada Tuhan
"Kenapa harus dia ?" Asa ku tiap meratap dengan bulir air mata