Lihat ke Halaman Asli

Mantrus

Diperbarui: 24 Juli 2023   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pias ombak menampar

Pedih mata tak ia hiraukan

Dengan tangguh melawan badai

Meski gemetar sudah tubuhnya

arwana sudah dianggapnya rumah

Kramakala sudah dianggapnya ayah

Arina sudah dianggapnya ibuk

Getih mantrus mengalir dalam nadinya

Gejolak kagum yang berujung asmara

Yah, asmaranya untuk rumahnya

Dicintainya dengan hebat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline