Lihat ke Halaman Asli

Penanaman Tanaman Obat Keluarga pada Lahan Kosong di Desa Mulung Driyorejo

Diperbarui: 10 Desember 2022   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tak dapat dipungkiri bahwa sejak tahun 2020 hingga saat ini wabah covid 19 masih menjadi momok mengerikan bagi beberapa negara termasuk Indonesia. Meskipun kasus covid di beberapa daerah telah melandai, namun baiknya kita tetap waspada dan tetap melakukan protocol kesehatan demii melindungi diri sendiri maupun bagi orang lain. Salah satu wilayah yang mengalami penurunan kasus covid adalah Kabupaten Gresik, dimana berdasarkan data menunjukkan bahwa saat ini (bulan Desember 2022) menunjukan status resiko rendah dimana pada bulan sebelumnya menunjukkan status sedang.

Penelitian menunjukkan covid 19 lebih mudah menyerang seseorang yang memiliki imunitas tubuh tidak stabil dan seseorang yang memiliki penyakit bawaan. Oleh karena itu masyarakat perlu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang covid 19. Selain konsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, imunitas tubuh juga dapat dijaga dengan mengkonsumsi jamu herbal yang berasal dari tanaman disekitar kita. UNESCO juga telah menetapkan jamu sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.

Untuk mendukung kelestarian dan menjaga warisan budaya Indonesia maka dilakukan penanaman tanaman obat keluarga (toga) pada lahan kosong yang dimiliki oleh RT 27 Desa Mulung Driyorejo Gresik. Pemanfaatan lahan kosong sebagai tempat penanaman toga memiliki dampak postif baik bagi tubuh maupun bagi lingkungan sekitar. Secara geografis, Desa Mulung bersebelahan dengan kawasan industri yang secara tidak langsung menyumbang polusi udara dari aktivitas industri. Sehingga dengan dilakukannya penanaman tanaman menjadi salah satu upaya preventif sebagai pencegahan dan pengendalian pencemaran udara.

Selain itu penanaman toga secara keberlanjutan dapat diolah menjadi jamu yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Warga secara bergotong-royong melakukan penanaman toga pada faslitas sosial milik perumahan yang belum terkelola dengan baik. Tanaman dan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi obat termasuk dalam kriteria toga, sehingga variasi penanaman toga tidak hanya sebatas tanaman rempah-rempah saja, bahkan tanaman hias dan tanaman buah yangmemiliki manfaat untuk obat juga ditanam dalam lahan fasilitas sosial yang belum termanfaatkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline