Peresmian Gapura Desa Sangrawayang dalam Peringatan HUT RI Ke-78
Diperbarui: 19 Agustus 2023 07:43
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Sumber: dokumentasi pribadi
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78, Masyarakat Desa Sangarawayang meresmikan gapura yang dibangun di Dusun Citamiang (17/8/2023). Gapura tersebut merupakan hasil sinergi antara masyarakat Desa Sangrawayang dengan Tim PPKO Himafarin sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan fasilitas yang ada di Desa Sangrawayang. Acara peresmian simbolis gapura dilakukan dengan pemotongan pita oleh Kepala Desa Muchtar setelah dilakukannya Upacara bendera untuk memperingati HUT RI ke-78. Perayaan HUT RI ke-78 diawali dengan upacara bendera lalu dilanjutkan dengan peresmian simbolis gapura Desa Sangrawayang dan diakhiri dengan rangkaian lomba menarik yang dihadiri dari berbagai elemen masyarakat bersama Tim PPKO Himafarin.
sumber: dokumentasi pribadi
Bapak Muchtar selaku Kepala Desa Sangrawayang menyambut dengan baik pembangunan gapura di Desa Sangrawayang khususnya di Dusun Citamiang. "Dengan adanya gapura ini, mudah-mudahan menambah daya tarik wisatawan di Desa Sangrawayang dan dapat menambah estetika di Desa Sangrawayang khususnya Dusun Citamiang" ujarnya.
sumber: dokumentasi pribadi
Pembuatan gapura oleh tim PPKO himafarin bertujuan untuk meningkatkan fasilitas yang ada di desa sangrawayang selain itu harapannya dengan adanya gapura tersebut dapat meningkatkan wisatawan yang berkunjung ke Desa Sangrawayang. Selain pembuatan gapura, tim PPKO Himafarin juga berencana membuat peta wisata sehingga para pengunjung dapat melihat lokasi wisata yang ada di Desa Sangrawayang. Selain peresmian gapura dengan pemotongan pita secara simbolik, ada banyak rangkaian kegiatan lain yang dilakukan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke-78 diantaranya ada pemotongan tumpeng, penampilan dari para siswa TK dan SD, serta ditutup dengan pesta adat masyarakat "Dongdang" yaitu para masyarakat memperebutkan hasil bumi yang disediakan, seperti buah-buahan, sayuran ,serta jajanan yang disimpan pada gerobak yang diletakan di tengah lapangan..
