Di malam yang sunyi, mawar hitam bersemi, Bayangan kelam, di bawah cahaya rembulan gemilang. Duri tajamnya, menyembunyikan rahasia gelap, Cinta yang terlarang, dalam keheningan malam.
Mawar hitam, simbol keabadian kesedihan, Di antara kelopaknya, kisah pilu terukir abadi. Merah yang pudar, menjadi hitam legam, Seperti hati yang tersakiti, dalam keteduhan malam.
Mawar hitam, simbol keabadian kesedihan, Di antara kelopaknya, kisah pilu terukir abadi. Merah yang pudar, menjadi hitam legam, Seperti hati yang tersakiti, dalam keteduhan malam.
Takdirnya terlipat, seperti daun mawar yang layu, Mengisahkan perpisahan, di setiap kelopak yang gugur. Mawar hitam, senandung kerinduan yang terlarang, Dalam puisi gelap, mengalir getirnya waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H