Lihat ke Halaman Asli

Reni Marthauli

Ibu Rumah Tangga Yang Suka Membaca dan Menulis

Ciliwung for Dream Bersama Blue Bird Group

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1342396116511110606

Ciliwung nama sungai di Jakarta, yang berhulu di Gunung Pangrango, Jawa Barat. Sungai ini mengalir melalui Puncak, Ciawi, lalu membelok ke utara melalui Bogor, Depok, Jakarta dan bermuara di Teluk Jakarta. Dari Kota Jakarta, alirannya bercabang dua di daerah Manggarai: yang satu melalui tengah kota, antara lain sepanjang daerah Gunung Sahari, dan yang lain melalui pinggir kota, antara lain melalui Tanah Abang. Zaman dulu, dibagian hilirnya dapat dilayari oleh perahu kecil pengangkut barang dagangan. Panjang sungai ini hampir 120 km dengan daerah pengaruhnya (daerah aliran sungai) seluas 387 km persegi. Wilayah yang dilintasi Ciliwung adalah kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok dan Jakarta. Dalam rangka untuk mengingatkan kita kembali tentang pelestarian ekosistem yang ada di bumi kita tercinta ini. Ciliwung merupakan salah satu ekosistem yang parah keberadaannya, akibat dari ulah kita sendiri dengan membuang sampah sembarangan dan tidak turut serta untuk pelestariannya. Sungai Ciliwung yang melintasi dari Bogor, Depok dan Jakarta merupakan sumber air yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar sungai, tapi sangat disayangkan air sungai yang dari hulu sungainya bersih, jernih sampai jakarta menjadi berubah warna dan kotor. Pada tahun 1740 air sungai ini sudah dianggap tidak sehat karena segala sampah dan buangan air limbah rumah sakit dialirkan ke sungai. Banyak pasien menderita disentri dan kolera. Air minum yang kurang bersih ini menyebabkan angka kematian yang sangat tinggi di antara warga Batavia. Sebaliknya kebanyakan orang Cina yang minum teh jarang terjangkit penyakit akibat air. Menyadari hal ini banyak arang Belanda makan daun teh agar tetap sehat. Tentu saja usaha ini tidak berhasil. Pada akhir abad ke18, Dokter c.p Thunberg masih meresepkan daun teh daripada air teh yang dimasak. Pada zaman itu belum diketahui bahwa kuman dalam air akan mati kalau airnya dimasak sampai mendidih. Sampai abad ke-19 air Kali Ciliwung oleh orang Belanda digunakan sebagai air minum. Air kali mula-mula ditampung di dalam semacam waduk (waterplaats atau aquada), yang dibangun dekat Benteng Jacatra, bagian utara kota, kemudian dipindahkan ke tepi Molenvliet sekitar daerah Medan Glodok. Waduk dilengkapi dengan pancuran-pancuran kayu yang mengucurkan air dari ketinggian kira-kira 10 kaki (kurang dari 3 m), sehingga daerah sekitarnya oleh orang Betawi dinamakan Pancuran. Pada masa lampau sungai Ciliwung merupakan sumber kehidupan utama masyarakat karena berbagai aktivitas dilakukan disini, mulai dari keperluan rumah tangga sehari-hari hingga jalur perdagangan Internasional. Sungai Ciliwung sudah berperan dari jaman purba, ketika manusia pra sejarah menghuni Jakarta. Untuk menjaga dan melestarikan lalu menjadikannya Sungai Ciliwung sebagai  objek wisata air di Jakarta, perlu adanya kerjasama dari kita semua dan pemerintah untuk bersama-sama mengembalikan fungsi sungai sebagai mana mestinya.

Sabtu, 17 Juli 2012 saya diundang oleh BlueBird Group dalam acara Gathering Ciliwung For Dream bersama BlueBird Group salah satu perusahaan terkemuka yang peduli tentang pelestarian alam. Kegiatan susur desa dan susur sungai agar kita bisa mengenal lebih dekat daerahnya. Ciliwung Condet menjadi salah satu tujuan gathering bersama Blue Bird. Kaget dan prihatin ketika saya melihat sampah bertebaran di tepi sungai dan bahkan ketika kami naik perahu karet, sampah pun ikut nyangkut.

13423979781879498622

Tiba di lokasi kira-kira sekirar pukul 10.30, lalu kami disambut dengan kebudayaan Betawi lengkap dengan opera dan balas pantun yang merupakan ciri khas Betawi asli. Acara yang sangat menghibur dan menambah pengetahuan tentang keberadaan Ciliwung.

1342404289377837206

Menurut Pak Kodir ( Ketua Komunitas Ciliwung ), Ciliwung sekitar Condet merupakan salah satu perlindungan tanaman buah dan popularitas cagar budaya, namun sekarang keberadaannya berbeda karena kepadatan jumlah penduduk. Melalui Gathering yang diadakan oleh Blue Bird Group ini, saya jadi banyak tahu tentang info dan sejarah tentang sungai Ciliwung khususnya sekitar condet. Permasalah banjir yang kerap menjadi langganan karena banjir tahunan sampai 10 kali dan siklus air setinggi lutut orang dewasa bahkan pernah setinggi pendopo yang ada di sekitar sungai. Dampaknya sampah berupa bongkahan semi permanen dan flora ikut terbawa air, Selain itu juga perubahan struktur tanah jadi berubah dan sangat berpengaruh terhadap tumbuhan yang ada disekitarnya. Maka dari itu menurut pak Kodir tanah yang ada disekitar Ciliwung dibutuhkan penelitian. Ketika saya diajak untuk menyusuri sungai, ada rasa prihatin melihat keadaan sungai kita, sungai yang selalu di jadikan permasalahan karena banjir ternyata kita sendiri yang bikinnya, setiap pinggiran sungai sangat penuh dengan sampah, sehingga daerah setempat seperti terlihat kumuh dan kotor. Sungai Ciliwung merupakan sungai yang relatif lebar dan melewati banyak kota, serta banyak dimanipulasi untuk mengendalikan banjir sehingga perlu di jaga kelestariannya. Setiap banjir melanda Jakarta, pasti ada kaitannya dengan Ciliwung dan anak-anak sungainya. Memang benar, faktanya sungai yang ada di Jakarta merupakan pembuangan sampah yang murah dan kita tidak pernah memikirkan dampaknya.

13424044591158160228

Hadir juga lembaga studi ular Indonesia bernama Sioux, Lembaga ini berbagi pengetahuan tentang jenis ular yang ada di Indonesia. Lembaga ini mengaku kalau cara menangkap ular, mereka belajar sendiri (otodidak). Mereka juga dengan detail membahas jenis bisa ular sedang sampai bisa yang berbahaya, lalu membahas gigi dan karakter ular.

134240470135153302

Yang tak kalah seru juga hadir komunitas Karang Taruna sekitar daerah Condet , mereka sangat kreatif mengolah sampah Koran untuk dijadikan kerajinan tangan yang unik dan menarik. Bahkan ibu-ibu yang ada disekitar situ ikut terlibat, setiap hari mereka mengumpulkan kertas yang sudah dilinting untuk kemudian dianyam. Sehingga mereka mendapat penghasilan lebih dan mempergunakan waktu luang disela-sela mengurus rumah tangga, sungguh bermanfaat bukan??

1342405643612592524

Tiba di penghujung acara kami diajak menyusuri sungai dengan perahu karet, kami melihat-lihat sekitar sungai dan melihat anak-anak berenang di sungai dengan riang gembira. Lalu kami disambut oleh Bpk Royani salah satu yang  melestarikan  sungai Ciliwung dan penanaman pohon buah di pinggitan sungai dan sekitarnya. Saya baru tahu ketika beliau menunjuk salah satu pohon buah Dukuh, beliau mengatakan bahwa pohon dukuh bisa berbuah kalau sudah mencapai umur seratus tahun lebih, berbeda dengan pohon jaman sekarang yang bisa dicangkok dan sebagainya.

1342406241471541299

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline