Lihat ke Halaman Asli

Martha Rova Verest Manullang

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Pemulihan Ekonomi Jawa Timur 2023

Diperbarui: 4 Oktober 2022   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Corona Virus Diesease 2019 (Covid-19) yang mulai terdeteksi di Indonesia awal Maret 2020 merebak hampir di seluruh wilayah, termasuk Provinsi Jawa Timur. Covid-19 sejatinya merupakan kasus kesehatan. 

Namun dampak yang ditimbulkan bukan hanya pada aspek kesehatan saja, tetapi juga berimbas pada aspek ekonomi yang justru memiliki pengaruh yang lebih luas terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan. Efek yang luar biasa di sektor ekonomi memukul seluruh sektor perdagangan, perindustrian, hingga pariwisata.

Kebijakan pemerimtah mengharuskan adanya pembatasan gerak masyarakat, baik keluar masuk wilayah kabupaten, maupun di dalam daerah sendiri. Hal tersebut mengakibatkan perekonomian menjadi terhambat, bahkan ada yang terhenti. Pengaruhnya, perekonomian di Jawa Timur mengalami penurunan. 

Dikarenakan pembatasan tersebut sudah berlangsung sejak awal tahun 2020, maka proses resesi tidak dapat ddihindari Krisis ekonomi harus segera diatasi agar tidak terpuruk lebih dalam lagi menjadi depresi ekonomi. 

Karena itu, pemulihan ekonomi di Jawa Timur harus segera dirancang dan mulai dilaksanakan. Pemerintah Daerah Jawa Timur pun merespon hal tersebut dengan membuat Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2023.

RKPD Provinsi Jawa Timur tahun 2023 merupakan kebijakan rencana daerah dalam mewujudkan target capaian pembangunan tahun 2023 serta penanganan permasalahan yang timbul dalam periode perencanaan yaitu penanganan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. 

Terdapat beberapa hal yang menjadi prioritas pembangunan Jatim tahun 2023 dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) diantaranya mengurangi kesenjangan, menjamin pemerataan, penguatan konektivitas antar wilayah, sektor ketenagakerjaan, perlindungan sosial, pariwisata, kualitas lingkungan hidup, dan lainnya.

Saat ini, kondisi pandemi yang melanda dunia semakin membaik hari demi hari. Meredanya situasi pandemi virus korona di Jawa Timur berimbas pada berbagai sektor. Salah satunya sektor tenga kerja. Kini jumlah penduduk usia kerja yang sebelumnya terdampak pandemi Covid-19 di Jawa Timur mulai berkurang. 

Meski demikian, hingga kini jumlah pengganguran yang ada di Jawa Timur masih cukup banyak. Sejak awal pandemi hingga saat ini banyak karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga berdampak pada peningkatan angka pengangguran. 

Penangulangan pengganguran sebagai dampak krisis ekonomi akibat pandemi dapat dilakukan dengan mempersiapkan upaya preventif mengurangi pengganguran dengan program pemberian pelatihan keterampilan bagi anak-anak muda seperti memberikan pelatihan pengolahan makanan, pemasaran digital, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan para anak muda dalam berwirausaha atau masuk dalam sektor formal tertentu. 

Selain itu, pengembangan UMKM juga dapat menjadi solusi. Peranan UMKM sangat strategis karena bertindak sebagai dinamisator perekonomian serta mampu menyerap sangat banyak tenaga kerja, sehingga dapat menjadi tumpuan untuk memperoleh pendapatan oleh sebagian besar masyarakat di Jawa Timur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline