Malang -- DPK GMNI Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang menggelar Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) tahun 2024 dengan mengusung tema "Memantik Identitas Bangsa Kader GMNI di Tengah Era Globalisasi". Acara ini diselenggarakan pada 12 Oktober 2024 yang berhasil menarik perhatian 35 mahasiswa yang secara resmi dikukuhkan sebagai anggota baru GMNI dalam prosesi yang penuh khidmat.
PPAB GMNI DPK FIS UM 2024 dirancang tidak hanya sebagai acara seremonial, tetapi juga sebagai forum edukatif yang bertujuan untuk membekali para calon anggota dengan wawasan dan nilai-nilai ideologis GMNI, yang sejalan dengan tantangan globalisasi saat ini. Menghadirkan berbagai narasumber dengan latar belakang kuat di bidang ideologi dan pergerakan mahasiswa, acara ini menjadi momentum penting bagi calon anggota untuk lebih memahami posisi mereka sebagai agen perubahan sosial di masa depan.
Bung Donny Maulana, sebagai pemateri pertama, mengawali dengan penyampaian materi mengenai Ke-GMNI-an. Dalam sesi ini, Donny menjelaskan secara rinci sejarah berdirinya GMNI, semangat perjuangan organisasi, serta peran strategis GMNI dalam membentuk mahasiswa yang kritis, berjiwa nasionalis, dan siap menghadapi tantangan bangsa. "GMNI adalah wadah untuk memperkuat jiwa nasionalisme, terlebih di tengah derasnya arus globalisasi yang berpotensi mengikis identitas bangsa. Melalui GMNI, kita tidak hanya belajar berorganisasi, tetapi juga memperjuangkan ideologi dan keadilan sosial," jelas Donny dalam paparannya.
Sesi berikutnya diisi oleh Bung Gusti, yang memaparkan materi tentang Marhaenisme, sebuah konsep ideologi yang diilhami oleh Bung Karno. Dalam materinya, Gusti mengajak peserta untuk memahami nilai-nilai perjuangan marhaen yang mencerminkan keberpihakan kepada rakyat kecil, petani, dan kaum buruh. "Marhaenisme adalah fondasi pergerakan GMNI, yang mengajarkan kita untuk senantiasa berpihak pada mereka yang tertindas dan tidak memiliki akses yang cukup terhadap sumber daya ekonomi. Di tengah globalisasi ini, tantangan tersebut semakin kompleks dan membutuhkan kader yang berwawasan luas serta berjiwa revolusioner," kata Gusti.
Selain itu, Sarinah Rabia turut berkontribusi dengan memberikan materi tentang Kesarinahan, yang fokus pada peran perempuan dalam pergerakan nasional dan dalam GMNI sendiri. Materi ini memberikan pandangan mengenai pentingnya peran perempuan dalam menciptakan keadilan dan kesetaraan, baik di dalam organisasi maupun dalam kehidupan sosial. "Perempuan bukan sekadar pelengkap dalam perjuangan, tetapi merupakan kekuatan utama dalam membentuk perubahan sosial yang lebih adil dan merata," ujar Sarinah.
Dalam sambutannya, Ketua GMNI DPK FIS UM, Bung Abymanyu, menegaskan bahwa PPAB kali ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menggali potensi diri sekaligus meningkatkan kepekaan terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat. "Mahasiswa adalah agen perubahan. Melalui PPAB ini, kami berharap para peserta dapat menumbuhkan kesadaran ideologis yang kuat, serta peka terhadap masalah-masalah sosial di sekitar mereka. Dengan dasar ideologi GMNI, kita tidak hanya berjuang untuk diri sendiri, tetapi juga untuk bangsa dan negara," ucap Abymanyu.
Abymanyu juga menekankan pentingnya identitas kebangsaan di tengah derasnya arus globalisasi yang kerap membawa tantangan dalam bentuk budaya asing dan kapitalisme global. Ia mengajak para peserta PPAB untuk tidak terjebak dalam arus yang dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan, tetapi justru menjadikannya sebagai kesempatan untuk mengukuhkan jati diri sebagai bangsa yang berdaulat dan berkepribadian.
PPAB GMNI DPK FIS UM 2024 ini menjadi wadah bagi para peserta untuk memperdalam ideologi GMNI, mengasah kemampuan berpikir kritis, serta memperluas perspektif mereka mengenai peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Acara ini diharapkan dapat melahirkan calon anggota maupun kader baru GMNI yang tidak hanya siap berkontribusi dalam lingkup kampus, tetapi juga di masyarakat luas, dengan semangat kebangsaan yang kokoh dan kesadaran sosial yang tinggi.
Di akhir acara, seluruh peserta secara resmi dikukuhkan menjadi anggota baru GMNI, menandai awal perjalanan mereka dalam organisasi yang penuh dengan dinamika dan perjuangan ideologis. Kegiatan ini tidak hanya menjadi gerbang masuk bagi para anggota baru, tetapi juga merupakan langkah awal untuk terus berkontribusi dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan sosial dan kemanusiaan di tengah tantangan globalisasi. Dengan semangat kebersamaan dan solidaritas, GMNI DPK FIS UM optimistis bahwa anggota baru ini akan mampu menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang kritis, nasionalis, dan revolusioner.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H