Lihat ke Halaman Asli

Google Rekam dan Dengarkan Suara Pengguna?

Diperbarui: 18 Juli 2019   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.newsbytesapp.com

Google mengaku telah mempekerjakan kontraktor untuk mendengarkan rekaman percakapan pelanggan di perangkat mereka yang diaktifkan dengan suara Google. Pengumuman pada Kamis (11/07/2019) ini menambah serangkaian kekhawatiran privasi tentang praktik pengumpulan data oleh perusahaan teknologi.

Google mengatakan kontraktor meninjau sebagian kecil dari rekaman yang dibuat oleh pelanggan melalui Google Assistant, seperti Google Home dan ponsel yang menggunakan perangkat lunak Android. Sebelumnya situs berita Belgia mengungkapkan telah memperoleh sampel rekaman.

Meskipun Google mengatakan hanya dua per sepuluh persen dari rekaman yang didengarkan, namun Google juga mengungkapkan bahwa suara pelanggan kadang-kadang dapat direkam sekalipun ketika tidak mengaktifkan Asisten.

Google berdalih bahwa tinjauan manusia terhadap rekaman diperlukan untuk meningkatkan pemahaman perangkat lunak tentang berbagai bahasa.

"Pakar bahasa meninjau dan menyalin sekumpulan pertanyaan untuk membantu kami lebih memahami bahasa-bahasa itu," tulis manajer produk Google David Monsees dalam sebuah postingan di blog. "Ini adalah bagian penting dari proses membangun teknologi bicara."

Bagaimana dan mengapa perangkat yang bergantung pada suara merekam pertanyaan pelanggan telah menjadi masalah tahun ini. Amazon, misalnya, merekam dan mempertahankan percakapan di perangkat Alexa-nya, dan mempekerjakan manusia untuk meninjau beberapa di antaranya. Perusahaan menghadapi beberapa tuntutan hukum dari pelanggan. Mereka tidak setuju suara mereka atau orang-orang di bawah umur yang direkam.

Google mengatakan bahwa rekaman yang diperoleh situs Belgia VRT NWS merupakan pelanggaran privasi dan sedang diselidiki. "Kami sedang melakukan tinjauan penuh atas perlindungan kami di ruang ini untuk mencegah kesalahan seperti ini terjadi lagi," kata Monsee.

Pengungkapan terbaru dari Google menyoroti bagaimana pengulas manusia sering menjadi inti dari apa yang dikatakan banyak perusahaan teknologi adalah proses otomatis. Ribuan manusia, serta perangkat lunak, meninjau konten di Facebook, YouTube, dan situs media sosial lainnya untuk memastikan bahwa konten tersebut sesuai.[bt]

Sumber : Blog Teknisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline