Lihat ke Halaman Asli

Perbedaan yang di satukan dalam wadah Indonesia

Diperbarui: 21 Mei 2017   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bertanya dalam hati , apa sih yang di cari dalam perjalanan hidup ini , uang , jabatan , kedudukan , gelar dan lain lainnya , terus kalau sudah di dapati semua yang di inginkannya , puas , senang , bahagia . yakin kamu bakalan senang , bahagia , berapapun banyaknya yang kamu dapat , kamu hanya akan berakhir di liang lahat , sendiri lagi , masih ingin semuanya , yakin.

Berbagai macam manusia , model , type , tingkah laku , sifat semuannya ada , 

Tuhan ciptakan kita serta alam bersama aneka isinya beraneka , untuk saling melengkapi , saling membantu , saling mengasihi , saling menghibur , saling membangun bukan saling membenci , saling menghina , saling melukai , saling membunuh , kita berbeda , jawa , sumatera , sulawesi , papua , ambon , kalimantan , aceh dan masih banyak warga pulau pulau lainnya , ada islam , kristen , katholik , hindu , budha , kong hu cu , aliran kepercayan dan itulah Indonesia , 

Sering manusia memaksakan dengan fikirannya mana yang benar dan mana yang salah , mana yang masuk surga  dan mana yang masuk neraka , memang ada manusia yang berhak menentukan masuk surga atau neraka , apakah jika menjadi pastur sudah pasti masuk surga , apakah kalau ke gereja setip minggu bahkan setiap hari sudah pasti masuk surga , apakah kalau semua benda duniawi di miliknya bisa pesen juga tempat di surga , gak ada yang tahu pasti , apakah ulama juga pasti akan masuk surga  , siapa yang menjamin , apakah pelaku bom bunuh diri pasti masuk surga , siapa yang berani jamin , 

Kenapa manusia pada ribut menyalahkan yang satu membenarkan yang lain begitu juga sebaliknya membenarkan yang satu dan menyalahkan yang lain ,kalau seseorang yang telah melanggar aturan berdasar kesepakatan bersama yang di namakan undang undang , dan di nyatakan bersalah oleh hukum ya harus di hukum siapapun dia , karena itu konsekuensinya dan jika harus di mintai keterangan , untuk menjelaskan apa yang telah di lakukan ya harus datang  , siapapun dia , kalau yang satu taat akan undang undang sementara yang lain tidak , bagaimana bisa kehidupan ini akan harmonis , 

Dalam pilkada , pilpres atau apapun namanya , menang bukanlah tujuan utama , menang adalah jalan untuk selanjutnya , untuk memenangkan bisa dengan berbagai cara , yang fair dan yang tidak fair , itu terserah pribadi masing masing kandidat , karena berhasil tidaknya si pemenang akan di lihat di akhir masa kepemimpinannya , apakah akan membawa perubahan yang lebih baik buat warga atau rakyatnya atau tetap seperti sebelumnya atau malah sebaliknya yaitu kemunduran , apakah rakyatnya yang akan berpesta senang karena ada perubahan ke arah yang lebih baik ataukah sang pemimpinya yang akan berpesta senang karena perubahan yang terjadi pada dirinya ,

Akhirnya , harmoni , keseimbangan dalam kehidupan adalah lebih penting karena kita di ciptakan oleh Tuhan , apapun warna kulit kamu , suku kamu , agama kamu , kalau kamu kafir berarti aku juga kafir , manusia punya keterbatasan berfikir jangan memaksa caranya Tuhan mencipta karena Tuhan tanpa batas , alam tidsk bisa di logika , berfikir dengan hati , berbicara dengan hati karena hati adalah sumber kebaikkan , menjaga harmoni kseimbangan adalah merawat kehidupan , bukan menyamakan yang beda , tapi menghargai perbedaan 

karena Indonesia adalah kumpulan dari berbagai perbedaan yang di satukan dalam wadah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline