Temaram lampu minyak mengiring rindu yang berlemak
Air mata mengalir deras, menyusuri lika-liku pipi merah, padam
Aku ingin kau dan aku sungguh berbeda
Bagai bumi dan langit membaur saling melukis
Menjadikan cakrawala semakin luas dan bahagia
Aku senantiasa berdo’a agar jiwamu adalah Jiwa-Nya
Hadirmu dapat mereguk dan merangkul kedamaian dalan 'hal ihwal' kehidupan
Kau esensinya adalah abstraksi yang menjelma delusi dan ilusi
Tapi, membayangkanmu adalah kehormatan