Lihat ke Halaman Asli

Makna Hari Raya Suci Pagerwesi bagi Umat Hindu

Diperbarui: 26 Oktober 2022   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hari ini Rabu  (budha) kliwon Wuku Shinta merupakan hari raya Pagerwesi Sebelum Pagerwesi ada rangkaian hari untuk menyambut pagerwesi 4 hari sebelumnya pada hari sabtu (saniscara) merupakan hari suci Saraswati kemudian hari minggu (redite) yaitu pelaksanaan banyu pinaruh di hari senin (soma) yaitu Soma Ribek dan di hari selasa (anggara) yaitu sapuh mas itu merupakan urutan dari proses awal dari sebuah pawukon (hari) dari Watugunung menuju Shinta. 

Arti Pagerwesi ada  beberapa konotasi arti multi bahasa pagar (pager) dan besi (wesi) artinya memagari diri sendiri. Para Maha rsi, Dang Acarya Sulinggih bertemu rasa mendiskusikan sastra-sastra agama. 

Bagaimana saat turun nya weda ilmu pengetahuan di hari raya Saraswati yang di berikan kepada umat beragama khususnya Hindu terutama lagi itu di Bali. 

Setelah semua umat memahami ilmu pengetahuan yang suci itu. Kemudian badan yang menerima ilmu pengetahuan itu disucikan juga sebagai yoni lingga merupakan ilmu pengetahuan dari siwa melalui Saraswati di mana kita sebagai wadah yang menerima Saraswati sebagai Yoni nya jika sudah menyatu dengan lingga terjadi akan proses kehidupan. 

Pada saat soma ribek arti nya kita semua sudah memenuhi kriteria ilmu pengetahuan itu. Kita sudah merencanakan untuk apa ilmu pengetahuan itu dia dapat, untuk apa, dan bagaimana kita mempraktekkan mewadahkan ilmu pengetahuan itu bagi kemaslahatan umat manusia seluruhnya. Terdapat 3 konsep

1. Kedekatan kita dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, Ida Sang hyang Widhi Wasa, brahman atman aikyam

2. Bagaimana kita dengan sesama kita menjadikan suasana yang harmonis dan damai

3. Dengan lingkungan kita bagaimana kita memelihara alam semesta ini untuk kebutuhan kita semua

Di Pagerwesi ini paham aksi memutuskan memberikan wejangan-wejangan sebagai seorang Puruhito, bhagawanta, penasehat raja, penasehat pemimpin-pemimpin kita yang menjadi pemimpin masa kini bagaimana mengelola alam semesta ini bagaimana mengelola umat manusia, bagaimana mengelola umatnya, rakyatnya dan bagaimana mengelola hubungan kita dengan Tuhan kita itu lah artinya jadi pagerwesi itu memagari diri kita jangan sampai ilmu yang kita dapatkan itu ternodai oleh lingkungan yang kurang baik, niat-niat yang tidak baik, sehingga nanti saat kita Pagari maka dari itu Pagerwesi melahirkan orang-orang yang betul-betul mampu menjalankan hakikat agamanya dengan tulus dan ikhlas sesuai dengan sastra sastra agama. di situlah akan terjadi amersrah putra putra abadi lahirlah manusia-manusia yang bertakwa, dan beriman, yang menjalankan akidah agama nya sesuai dengan agama kita masing-masing itulah maknanya. Kemudian yang terakhir kita memuja Sang Hyang Pramesti Guru sebagai tuhan kita yang utama di Hari Raya Suci Pagerwesi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline