Lihat ke Halaman Asli

marsya Kayla sabina

Mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Strategi Memilih Topik Pidato yang Relevan dan Menarik

Diperbarui: 21 Mei 2024   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


Oleh: Syamsul Yakin Marsya Kayla Sabina
Dosen dan Mahasiswa/i Retorika UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta

Pidato dapat mengambil topik apa saja sesuai dengan momen dan audiens. Namun secara umum, topik pidato menargetkan isu-isu besar seputar politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan agama.

Terkadang, isi pidato menyinggung beberapa topik yang relevan sekaligus, seperti ekonomi dan politik, kesehatan dan pendidikan, atau agama dan politik. Kombinasi topik pidato lainnya bisa muncul dalam satu kesempatan. Namun, topik utama tetap dominan.

Dalam setiap isu besar seperti politik, ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan agama, terdapat topik yang lebih spesifik. Misalnya, penceramah agama Islam bisa memilih topik spesifik seperti akidah, syariah, dan akhlak.

Topik akidah diposisikan sebagai yang pertama karena merupakan landasan utama sebelum syariah dan akhlak. Akidah, yang mencakup ajaran keimanan atau tauhid, bisa diibaratkan sebagai akar yang menguatkan pohon. Akar yang kokoh menjamin kestabilan pohon itu sendiri.

Selanjutnya, syariah disusun setelah akidah namun sebelum akhlak. Syariah, mirip dengan batang pohon, adalah implementasi praktis dari akidah atau tauhid. Praktik-praktik seperti shalat, puasa, dan haji adalah manifestasi dari kekuatan akidah seseorang, yakni keimanan kepada Allah.

Topik akhlak kemudian dibahas setelah akidah dan syariah. Jika akidah dan syariah diibaratkan sebagai akar dan batang, maka akhlak adalah hasil yang dihasilkan, seperti buah dari pohon tersebut. Akhlak yang dimaksud adalah yang didasarkan pada ajaran al-Qur'an dan hadits Nabi.

Ada pendekatan alternatif untuk menyajikan ketiga topik tersebut. Sebagai contoh, dalam pidato kepada masyarakat muslim pemula, fokusnya adalah pada akidah. Ketika berbicara kepada masyarakat yang sudah memiliki pemahaman tentang akidah, topik yang dibahas beralih ke syariah. Sementara itu, di antara para ahli ibadah, penekanannya akan lebih pada akhlak. Bahkan lebih mendalam lagi, tema yang dijelajahi adalah tasawuf. Di mana akhlak mencerminkan perilaku yang tampak, tasawuf merujuk pada dimensi spiritual yang tersembunyi. 

Pemilihan topik yang sesuai juga harus disesuaikan dengan berbagai lapisan sosial. Sebagai contoh, tema pidato yang relevan di kalangan elit mungkin berbeda dengan yang dihadirkan di kalangan menengah dan bawah. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan latar belakang budaya, asal-usul, dan profesi audiens dalam menentukan tema yang paling tepat. 

Keahlian dalam memilih topik yang menarik dan merumuskan judul yang menarik akan meningkatkan daya tarik pidato, membangkitkan rasa ingin tahu pada pendengar, dan mendorong mereka untuk mendengarkan dengan serius. Setiap kata yang disampaikan dinanti dengan antisipasi oleh para pendengar.*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline